Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Testimoni Antasari Itu Fitnah

Kompas.com - 05/08/2009, 15:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto menyatakan bahwa testimoni Antasari Ashar mengenai adanya anggota KPK yang menerima suap adalah fitnah. Seperti diberitakan, beberapa waktu Antasari Ashar sempat mengeluarkan pernyataan (testimoni) bahwa dalam pertemuannya dengan tersangka kasus korupsi Anggoro Wijaya, ada anggota KPK yang menerima suap.

"Kalau ada yang bilang KPK terima suap, itu fitnah," kata Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto dalam keterangan persnya di Gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (5/8). Dalam pernyataan tersebut, Bibit juga didampingi Juru Bicara KPK Johan Budi.

Menurut Bibit, pihaknya masih belum sepenuhnya memercayai akan adanya testimoni dari Antasari tersebut. "Kalau memang benar ada testimoni itu, kami merasa tidak melakukannya," ujar Bibit.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait langkah yang akan diambil KPK, Bibit menyatakan bisa saja KPK akan melaporkan hal ini ke kepolisian. "Ini pencemaran nama baik. Pertemuan dengan Anggoro saja sudah merupakan pelanggaran," tambahnya.

Lebih lanjut, menurut Bibit, seharusnya jika testimoni tersebut merupakan suatu bentuk klarifikasi oleh Antasari, seharusnya dibicarakan lebih dulu dengan KPK. "Jangan malah disimpan sendiri. Pimpinan tidak boleh seperti itu," ujarnya.

Dengan memberikan pernyataan sepihak, menurut Bibit, bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu upaya penggembosan KPK. "Bisa jadi testimoni AA itu untuk melemahkan KPK. Ini seperti talak satu, yaitu memberhentikan secara tidak hormat (terhadap anggota KPK)," tandas Bibit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com