Orangtua Yurike Tak Punya Firasat Sebelumnya

JAKARTA, KOMPAS.com- Akbari Masnun (53), orang tua Yurike (24), mengaku tidak punya firasat apapun sebelumnya atas ledakan bom di Ritz Carlton dan JW Mariott, Jumat (17/7) pagi ini. Yurike adalah karyawan Panin Bank yang menjadi salah satu korban ledakan bom yang dibawa ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Kuningan, Jakarta.

"Tidak ada firasat sebelumnya. Keadaannya seperti biasa. Ya saya juga namaya orang tua, dia minta doa ke saya," kata Akbari, ketika ditemui di RS MMC seusai menjenguk Yurike. 

Pagi ini, Akbari mengantar Yurike ke kantor sekitar pukul 7.15. Baru sekitar 25 menit meninggalkan kantor itu, Akbari ditelpon Yurike yang mengabarkan bahwa terjadi ledakan bom. "Saya baru mau pulang, baru sampai Kampung Melayu terus ditelpon balik lagi. Yang nelpon Yurike dan temannya," paparnya.

Menurut Akbari, saat ini Yurike dalam kondisi baik dan sadar. Perempuan yang bekerja sebagai customer service ini terluka di bagian kepala dan punggungnya. Bahkan, di kepala bagian atas harus dijahit akibat tertimpa kaca saat ledakan pertama terjadi.

"Dia (Yurike) bisa menceritakan kejadiannya. Yurike cerita bom meledak jam 7.40. Setelah kejatuhan kaca, dia (Yurike) lari keluar, nyetop taksi udah berdarah-darah itu dan ada ledakan kedua. Terus dianterin temannya ke MMC," tutur Akbari yang tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Setelah mendengar kabar bahwa Yurike telah dilarikan ke RS MMC, Akbari lantas menyusul dan menjenguknya.