Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enday, Wayang Golek dari Bogor

Kompas.com - 16/07/2009, 03:25 WIB

”Saya lihat produksi wayang golek kami sudah banyak, tetapi sedikit sekali yang terjual,” ucap pria berusia 35 tahun ini.

Melihat kondisi itu, Enday tak bisa tinggal diam. Dia lalu berinisiatif membawa wayang golek produksi mereka ke berbagai tempat di Bogor. Mulai tahun 2000, di mana pun ada kesempatan, Enday berusaha mempromosikan wayang golek buatan Desa Sukamantri ini.

”Bila jam kerja malam hari, siangnya saya menawarkan wayang golek ini ke turis mancanegara yang singgah di KRB (Kebun Raya Bogor). Saya juga mengadakan pendekatan dengan para pemandu wisata di Tourism Information Center (TIC) di Taman Topi Kota Bogor. Di sini kan sering kedatangan para wisman,” katanya.

Berkat bantuan para pemandu wisata di TIC pula, wayang golek buatan Enday dan Entang mulai diminati para pelancong. Informasi dari mulut ke mulut membuat sejumlah pemandu dari biro perjalanan di Jakarta pun mengenal pusat kerajinan wayang golek ES (Entang Sutisna). Jadilah, permintaan akan wayang golek meningkat seiring dengan minat para wisman akan kerajinan ini.

”Menjual” bengkel

Sekitar setahun kemudian, Enday terpikir untuk tidak sekadar menjual produk wayang golek, tetapi juga memberi kesempatan para wisman melihat langsung pembuatan wayang golek itu di tempatnya.

”Saya pikir, bengkel juga bisa dijadikan salah satu tempat tujuan wisata,” ucap Enday.

Namun, mengingat Desa Sukamantri sering kali macet karena padatnya mobil-mobil angkutan kota, bengkel lalu dipindahkannya ke sebuah rumah kontrakan di Sirnagalih, Kelurahan Loji, Bogor. Lokasi bengkel ini sekitar 3 kilometer dari Kota Bogor.

”Kalau bengkel tetap di Sukamantri, bus-bus yang ditumpangi rombongan wisman bakal kesulitan mencapainya,” ujar Enday yang memindahkan bengkel wayang golek itu tahun 2001.

Semakin banyaknya peminat wayang golek membuat dia lebih memerhatikan pembuatan kerajinan itu. Khawatir tak bisa membagi waktu sebagai perajin dan karyawan, Enday kemudian memutuskan keluar dari hotel tempatnya bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com