Dampak Krisis, UMKM Urung Cairkan Kredit Rp 1 T

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengajuan kredit yang telah disetujui oleh perbankan senilai total Rp 1,023 triliun urung dicairkan oleh pengusaha mikro kecil dan menengah. Ditundanya pencairan kredit tersebut diduga berkaitan dengan dampak krisis ekonomi global.

Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta Tjahjo Oetomo, Minggu (6/7) men gatakan, dari total pengajuan kreit yang telah disetujui senilai Rp 10,8 triliun, ternyata masih ada sisa Rp 1,023 triliun yang belum diambil debitor. "Pengajuan kredit itu kemungkinan telah dilakukan sejak tahun lalu. Pengusaha mungkin masih melihat situasi. Daripada mencairkan kredit tapi kondisi belum jelas, mereka memilih menunda pencairan kreditnya," ujarnya.

Terkait dengan dampak krisis ekonomi global terhadap kinerja UMKM, BI telah melakukan survei terhadap 73 UMKM di DIY. UMKM tersebut berasal dari berbaga i sektor usaha, mulai dari pertanian hingga kerajinan. Survei ini merupakan bagian dari survei nasional yang diadakan oleh kantor BI pusat.

Dari survei tersebut disimpulkan bahwa sebagian besar UMKM di DIY , terutama yang berorientasi ekspor, paling merasakan dampak krisis. M ereka menyatakan bahwa pengurangan karyawan akan menjadi pilihan yang terakhir dalam menghadapi dampak krisis. Meski begitu, sebanyak 70,97 UMKM optimistis bahwa kondisi ekonomi akan segera pulih.

Menurut Tjahjo, saat ini pelaku UMKM masih menunggu dan melihat situasi. Jika kondisi ekonomi sudah relatif pulih, sisa kredit senilai Rp 1,023 triliun itu kemungkinan baru akan diambil.