Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah...Ada 2 Juta DPT Bermasalah di Jatim

Kompas.com - 26/06/2009, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jatim La Nyalla M Mattalitti membeberkan penemuan sebanyak 2.200.287 daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur yang diduga ganda di hadapan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (26/6). Sore ini, La Nyalla menemani kubu Mega-Prabowo untuk melaporkan dugaan DPT bermasalah di Jatim ke Bawaslu.

"Kami ingin mempresentasikan sesaat bagaimana sesungguhnya DPT bermasalah tersebut," kata La Nyalla, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (26/6).

Ia menjelaskan, pihaknya menerima data-data DPT Jatim dari salah satu anggota KPU Jatim. Setelah mendapatkan data tersebut, kemudian diolah dengan cara mengumpulkan data pemilih di satu kecamatan.

"Kami memperoleh DPT dari jalur belakang. Kami bongkar dalam waktu 10 hari, caranya dikumpulkan di satu kecamatan karena kecurangan paling banyak ada di kecamatan," tuturnya.

Dari hasil tersebut, diperoleh ada sekitar 2.200.287 data pemilih ganda. Indikasi pemilih ganda tersebut terlihat dari adanya NIK sama, nama sama, tetapi alamat berbeda. Atau memiliki nama yang sama, tetapi NIK berbeda, dan alamat berbeda.

Bahkan, di Bangsalsari, Jember, Jatim, ditemukan adanya data yang menyebutkan ada 32 TPS yang berisi nama sama, NIK sama serta alamat yang sama. Kasus lainnya, di Curah Lele, Balung, Jember, Jatim, ditemukan data dengan NIK sama, nama yang sama, tanggal lahir sama, usia sama, alamat sama, tetapi nomor urutnya berbeda.

"Sehingga muncul pencoblos siluman, satu orang bisa nyoblos 30 kali. Kan tinta yang dipakai pilpres itu bisa hilang hanya pakai tinner. Dia bisa ke mana-mana dan nyoblos lagi," tuturnya.

Berkaitan dengan hal ini, Timkamnas Mega-Prabowo, Arif Wibowo, mengatakan, pihaknya telah meminta salinan DPT pilpres ke KPU kemarin. Namun, hingga kini belum mendapatkan tanggapan lebih lanjut.

"Kami sudah menyampaikan surat permohonan resmi ke KPU yang sudah ditembuskan ke Bawaslu untuk minta salinan SPT. Kami sedang menunggu jawaban akan diberikan atau tidak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com