Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Catatan Masalah buat DKI

Kompas.com - 22/06/2009, 05:27 WIB

Pemprov DKI juga harus berani dan konsisten menertibkan lahan di sepanjang bantaran maupun lahan terbuka hijau yang diokupasi baik oleh warga ilegal maupun legal. Di samping untuk kepentingan keindahan kota, upaya ini juga harus dilakukan untuk menekan hilangnya daerah resapan maupun lokasi sampah rumah tangga di sepanjang bantaran kali.

Upaya Pemprov DKI untuk menekan jumlah penderita demam berdarah dengue, cikungunya, dan diare belum optimal. Setiap tahun jumlah penderita masih tinggi, meskipun beberapa indikator terkait penyakit menular menunjukkan hal yang positif. Angka penderita DBD dari 356 orang per 100.000 penduduk menjadi 317 orang per 100.000 penduduk. Angka kematian akibat DBD menurun dari 0,28 persen pada tahun 2007 menjadi 0,09 persen pada tahun 2008. Meski demikian, tetap saja angka penderita DBD, cikungunya, atau diare setiap tahunnya di Jakarta masih tinggi. Oleh sebab itu, tetap harus ada prioritas untuk menekan angka penderita penyakit tropis.

Upaya di sektor pendidikan, meski ada upaya untuk meningkatkan perbaikan infrastruktur dan pemberian biaya operasional sekolah, juga jauh dari memadai. Masih banyak gedung sekolah rusak yang membutuhkan rehabilitasi.

Kondisi itu disebabkan oleh terbatasnya anggaran sehingga rehabilitasi pun terbatas. Masih banyak sekolah rusak belum tersentuh. Kalaupun dilakukan perbaikan, itu hanya dalam skala minimal. Tidak semua sekolah mendapatkan fasilitas memadai, baik perpustakaan maupun laboratorium.

Sekolah yang ada masih sebatas formalitas, meski upaya untuk menuju ke sekolah unggulan terus dilakukan, seperti pembangunan sekolah MH Thamrin. Sekolah unggulan ini diciptakan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memadai, tetapi jumlahnya masih terbatas. Minimal Pemprov membangun sekolah MH Thamrin di lima wilayah kota. (AST)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com