Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim JK-Wiranto Usul Capres Saling Bertanya

Kompas.com - 20/06/2009, 12:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Debat pertama antarcalon presiden dua hari lalu mendapat kritikan tajam. Debat dinilai 'garing' dan tidak diwarnai nuansa perdebatan. Tim JK-Wiranto justru mengusulkan agar sesi bertanya antarcalon kembali diadakan. Seperti diketahui, KPU menghapus sesi di mana para calon diberikan kesempatan bertanya secara langsung kepada kompetitornya atas persetujuan tim masing-masing calon. Apakah Tim JK-Wiranto berubah pikiran?

"Kami akan mengusulkan agar ada perdebatan antarcapres, saling bertanya satu sama lain. Kemarin itu, dihapuskan atas permintaan salah satu pasangan yang kemudian kami setujui," kata anggota Tim Kampanye JK-Wiranto, Indra Jaya Piliang, Sabtu (20/6), seusai mengisi diskusi mingguan Radio Trijaya, di Jakarta.

Usulan tersebut akan kembali disampaikan kepada KPU, dan diharapkan disetujui oleh tim pasangan SBY-Boediono dan Mega-Prabowo. Selain itu, Indra juga berharap, setting panggung debat dirancang tidak terlalu kaku. Salah satunya dengan menyingkirkan podium yang menurutnya menimbulkan kesan tegang pada para capres.

"Podium dihilangkan saja supaya lebih asik," ujarnya.

KPU juga diharapkan mengubah aturan, di mana para capres dan cawapres boleh didampingi oleh ahli yang ada di timnya saat perdebatan berlangsung. Alasan yang diutarakan Indra, dalam melaksanakan tugasnya, Presiden tidak pernah berpikir sendiri.

"Presiden itu membawahi sekitar 36 menteri dan setingkat menteri. Dalam memutuskan juga selalu meminta pendapat menteri, tidak pernah berpikir sendiri. Jadi tidak ada salahnya, ketika debat juga didampingi ahli," kata politisi Golkar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com