Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tidak Akan Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 16/06/2009, 07:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi setidaknya hingga pembahasan APBN Perubahan 2009, akhir Juli 2009. Kenaikan harga BBM tidak populer dilakukan saat pemilihan umum berlangsung.

”Harga BBM subsidi tidak naik, kami lihat pembahasan dengan DPR tidak akan naik. Saya rasa di saat pemilihan umum ini akan banyak sekali topiknya,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (15/6).

Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi berembus setelah harga minyak mentah dunia terus meningkat. Harga minyak light sweet crude di New York Merchantile Exchange pada 15 Juni 2009 mencapai 72,04 dollar AS per barrel. Adapun harga minyak mentah Indonesia (ICP) 67,04-68,04 dollar AS per barrel. Patokan ICP dalam APBN 2009 adalah 80 dollar AS per barrel.

Menurut Sri Mulyani, kenaikan harga minyak mentah mendorong pemerintah dan DPR menyesuaikan patokan ICP dalam APBN-P 2009. ”ICP yang ditetapkan nanti adalah harga paling mutakhir, yang berimplikasi pada anggaran subsidi listrik pada PLN dan BBM pada Pertamina,” ujarnya.

Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Zahar Azis mengatakan, pihaknya akan mengusulkan harga patokan ICP yang realistis dalam pembahasan APBN-P 2009.

”Harus ada perubahan patokan ICP ke sekitar 65-75 dollar AS per barrel. Saya ingin harga rata-rata lebih realistis, tetapi tetap optimistis, sehingga jangan menjadi ruang permainan politik,” kata dia.

Menurut pengamat perminyakan, Kurtubi, jika harga minyak sudah mencapai 71 dollar AS per barrel dan anggaran subsidi BBM pada APBN 2009 tidak ditambah, maka di atas kertas mestinya pemerintah harus menaikkan harga BBM.

”Namun, ini berarti incumbent (calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono) akan ’bunuh diri’ secara politik sehingga mustahil pemerintah berani menaikkan harga BBM meskipun harga minyak cenderung naik,” tutur Kurtubi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com