Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Kampanye Berlagu Mi Instan Dikritik

Kompas.com - 15/06/2009, 16:34 WIB
Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Iklan kampanye salah satu pasangan capres yang mengadopsi lagu iklan produk mi instan dinilai mengecilkan kemampuan pelaku industri periklanan. Ketua Perhimpunan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DKI Jakarta Irfan Ramli mengatakan, penggunaan lagu itu justru menunjukkan tidak adanya dukungan terhadap industri kreatif.

Jika melihat sepak terjang pelaku industri periklanan di tingkat dunia, seharusnya bisa membuat iklan yang fresh dan menawarkan hal baru. "Kita itu sudah beberapa kali dapat penghargaan tingkat dunia. Dengan background tadi, seharusnya tidak perlu bikin iklan dengan lagu mi instan, kelihatan kurang kreatif," kata Irfan, menjawab pertanyaan audiens pada diskusi "Industri kreatif, membangunkan raksasa tidur", di Jakarta, Senin (15/6).

Meskipun demikian, tidak ada larangan dalam aturan penggunaan lagu dalam pembuatan iklan. "Ya mungkin sudah disetujui dengan pemilik lagu," ujarnya.

Kritikan yang sama juga dilayangkan Anggota Dewan Pimpinan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) Arnel Affandi. "Orang Indonesia banyak yang bisa bikin lagu, enggak perlu pakai musik mi instan. Memang, untuk peduli pada industri kreatif tidak gampang," kata Arnel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Makan Siang dengan PM Singapura, Jokowi Disuguhi Nasi Hainan hingga Pisang Goreng

Makan Siang dengan PM Singapura, Jokowi Disuguhi Nasi Hainan hingga Pisang Goreng

Nasional
PPP Mengaku Belum Pernah Dengar Nama AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

PPP Mengaku Belum Pernah Dengar Nama AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

Nasional
KPK Kembali Tetapkan Eks Bupati Penajam Paser Utara Tersangka, Kali Ini Diduga Korupsi Penyertaan Modal

KPK Kembali Tetapkan Eks Bupati Penajam Paser Utara Tersangka, Kali Ini Diduga Korupsi Penyertaan Modal

Nasional
Jawab Megawati, Wapres Sebut Pendekatan Keamanan di Papua Dilakukan Secara Komprehensif

Jawab Megawati, Wapres Sebut Pendekatan Keamanan di Papua Dilakukan Secara Komprehensif

Nasional
BERITA FOTO: AHY Desak Koalisi Perubahan Tetapkan Cawapres Anies

BERITA FOTO: AHY Desak Koalisi Perubahan Tetapkan Cawapres Anies

Nasional
AHY Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kami Tidak Main-main

AHY Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kami Tidak Main-main

Nasional
BP2MI Tawarkan Perang Semesta Lawan Sindikat TPPO, Minta Tambahan Anggaran Rp 430 Miliar

BP2MI Tawarkan Perang Semesta Lawan Sindikat TPPO, Minta Tambahan Anggaran Rp 430 Miliar

Nasional
Firli Sebut 211 Pegawai KPK Akan Pindah ke IKN

Firli Sebut 211 Pegawai KPK Akan Pindah ke IKN

Nasional
Alasan AHY Minta Anies Segera Deklarasi Cawapres: Kalau Kurang Waktu, Kerja Lebih Rumit

Alasan AHY Minta Anies Segera Deklarasi Cawapres: Kalau Kurang Waktu, Kerja Lebih Rumit

Nasional
Bakal 'Door to Door' Sosialisasikan Ganjar di 65 Titik, PDI-P Yakin Menang Pilpres Satu Putaran

Bakal "Door to Door" Sosialisasikan Ganjar di 65 Titik, PDI-P Yakin Menang Pilpres Satu Putaran

Nasional
Polri Klaim Tangani 500 Kasus TPPO Sepanjang 2020-2023

Polri Klaim Tangani 500 Kasus TPPO Sepanjang 2020-2023

Nasional
Andhi Pramono Miliki Transaksi Mencurigakan Rp 60 Miliar, Firli: Kita Akan Buktikan

Andhi Pramono Miliki Transaksi Mencurigakan Rp 60 Miliar, Firli: Kita Akan Buktikan

Nasional
Ada Helikopter Latih AD Jatuh, Komisi I Minta Pemeliharaan Alutsista Ditingkatkan

Ada Helikopter Latih AD Jatuh, Komisi I Minta Pemeliharaan Alutsista Ditingkatkan

Nasional
PDI-P Sebut Nama-nama Cawapres Ganjar yang Sudah Beredar Belum Final

PDI-P Sebut Nama-nama Cawapres Ganjar yang Sudah Beredar Belum Final

Nasional
'Ibu Megawati Sudah Makrifat Politik, Levelnya Negarawan...'

"Ibu Megawati Sudah Makrifat Politik, Levelnya Negarawan..."

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com