Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Janjikan Pemerintahan Bersih Tanpa KKN

Kompas.com - 13/06/2009, 00:50 WIB

MALANG, KOMPAS.com-  Pemerintahan yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme merupakan tujuan yang akan dibangun oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono agar Indonesia dapat menjadi lebih baik.

"Saya telah sampaikan, apa yang mesti kita lakukan ke depan, pemerintahan yang bersih, baik, anti KKN dan bertanggung jawab adalah harga mati karena rakyat ingin dari presiden-wapres dan lainnya adalah pejabat yang baik dan bersih. Jangan kita angan-angan mengubah Indonesia, kalau pemerintah tidak bersih dan amanah," kata SBY dalam kampanye terbatas yang berlangsung di GOR Ken Arok Malang, Jumat sore.

Dikatakannya, negeri ini memerlukan pemerintahan yang bersih dan baik, karena di waktu lalu krisis ekonomi terjadi itu karena pemerintahan dan praktek kehidupan bernegara diwarnai KKN. 
"Alhamdulillah hampir lima tahun ini banyak yang sudah dihasilkan. Dan saya yakin akan lebih banyak lagi yang dihasilkan untuk kemajuan negara dan rakyat bila pemerintahan di seluruh Indonesia bersih dan bertanggung jawab," katanya.

Menurut SBY, pemerintahan lima tahun ke depan harus bersih untuk menjamin masa depan bangsa yang semakin maju. "Apabila pejabat pemerintahan melaksanakan bisnis sambil menyalahgunakan kekuasaan pemerintahan tidak punya masa depan yang baik," katanya.

Yudhoyono mengatakan tidak salah bila pejabat berbisnis namun harus mengindahkan aturan yang ada dan tidak merajalela. "Ada yang bertanya, apakah pejabat berbisnis salah, silahkan, asal sesuai aturan, tidak salahgunakan kekuasaan dan jangan merajalela. Kalau kita bangun pemerintahan bersih, responsif dan transparan, maka program pro rakyat bisa kita tingkatkan," kata Yudhoyono.

Dalam acara yang berlangsung sekitar satu jam lebih itu, hadir cawapres Boediono, Ibu Ani Yudhoyono, putra bungsu Edhie Baskoro, dan sejumlah ketua partai politik seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua PPP Suryadharma Ali, Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.

Masih dalam orasi politiknya, Yudhoyono menegaskan pembangunan tidak hanya ditujukan bagi warga miskin saja namun juga untuk semua orang tanpa memandang suku dan etnis. "Pembangunan tidak hanya untuk warga miskin, kita lakukan untuk semua kalangan. Memang jadi kewajiban pemimpin untuk membantu menolong saudara yang masih miskin," katanya.

Usai pidato politik Yudhoyono, cawapres Boediono menyampaikan pandangan politiknya.

Kampanye di GOR Ken Arok dibuat dengan konsep town hall meeting, yaitu penyampaian kampanye dengan dialogis dan massa yang berjumlah terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com