Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacakan Deklarasi SBY Berboedi, Gubernur Sumbar Menuai Kritik

Kompas.com - 17/05/2009, 21:05 WIB

PADANG, KOMPAS.com- Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menyatakan,  dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan capres dan cawapres SBY-Boediono sebagai rakyat biasa, bukan sebagai Gubernur Sumbar. Sebab, saat itu dirinya sedang cuti. 

"Saya membacakan deklarasi tersebut sebagai rakyat Indonesia, bukan sebagai Gubernur Sumbar, jadi jangan dipolemikkan," kata Gamawan Fauzi, di Padang, Minggu (17/5).

Ia mengungkapkan hal tersebut terkait adanya prokontra ketika dirinya membacakan deklarasi pada pencalonan SBY-Boediono sebagai capres dan cawapres di Bandung beberapa waktu sebelumnya.

Menurut dia, terpilihnya dirinya membacakan deklarasi tersebut karena diminta khusus oleh SBY pada beberapa waktu sebelumnya. "Pak SBY beberapa waktu sebelumnya mengundang saya secara khusus dan meminta untuk membacakan deklarasi itu hanya sebagai rakyat Indonesia, bukan karena jabatan gubernur, apalagi saya ketika itu cuti," katanya.

Gamawang menyatakan, dirinya sedang cuti dari tanggal 13 sampai 24 Mei 2009, sehingga tidak menyalahi etika ketika dirinya membacakan deklarasi tersebut. 

Ia mengakui terkait peran serta dirinya pada deklarasi itu memang menuai prokontra melalui media massa setempat dan SMS ke ponselnya. "Saya menerima sekitar 300-an pesan singkat malam itu dan ada juga sedikit pesan dengan nada kritikan," katanya.

Terkait adanya isu bahwa dirinya telah dipersiapkan menjadi satu menteri pada kabinet SBY jika memang berhasil memenangkan pilpres tersebut, ia menyatakan belum ada sinyal tersebut.

"Hal itu masih jauh, jadi keikutsertaan saya dalam deklarasi itu jangan terlalu diartikan macam-macam," katanya.

Ia hanya berharap semua pihak bisa menerima dan mengerti keikutsertaan dirinya semata hanya kepentingan rakyat Sumbar. "Tidak ada maksud lain, semua murni karena kepentingan orang Minang dan kita harus bangga karena ada juga orang kita yang dipercaya secara nasional, apalagi oleh presiden incumbent," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com