Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Lirik JK-Win, Soetrisno Bachir Merapat ke Demokrat

Kompas.com - 16/05/2009, 13:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan hingga kini masih sulit menerima figur Boediono yang diusung sebagai cawapres oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPP PAN Dradjad Wibowo, di sela penyerahan pendaftaran capres dan cawapres JK-Win, di Kantor KPU, Jakarta.

"Dalam Rakernas PAN memutuskan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat. Tetapi Pak Amien menyatakan dengan gamblang kepada SBY dalam beberapa kali pertemuan dan surat-menyurat. Bahwa beliau masih sulit menerima figur Boediono," papar Dradjad, Jakarta, Sabtu (16/5).

Menurutnya, hal tersebut bukan karena bakal cawapres yang disodorkan oleh PAN kepada SBY, yakni Hatta Radjasa tidak dipilih, tetapi karena label yang melekat pada Boediono.

"Boediono itu labelnya sama-sama Jatim dan Islam yang kurang. Sehingga sulit bagi Pak Amien untuk kampanye di kantong-kantong PAN," ujarnya.

Ia mengaku, saat ini PAN masih mengkaji dan menimbang suara PAN. "Suara PAN masih dikaji dan ditimbang dan akan direkomendasikan bersama," tuturnya.

Namun, lebih jauh ia tidak mengatakan secara gamblang apakah dukungan PAN akan beralih kepada pasangan JK-Win. Ia hanya menegaskan Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais tidak meghadiri acara deklarasi SBY-Boediono, di Bandung, Jumat (15/5) malam, dan telah bertemu dengan JK pada malam yang sama.

"JK tadi malam berkunjung ke Amien Rais di PP Muhammadiyah. Dan hari ini saya ditugaskan untuk mengikuti pendaftaran JK. Suara PAN akan menentukan dalam pilpres," paparnya. 

Sementara itu dari Cikeas dilaporkan, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir memutuskan membawa gerbong PAN tetap menjadi mitra koalisi Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com