Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jirung, Si Anjing Petarung

Kompas.com - 09/05/2009, 10:58 WIB

Saat si jirung bertempur memperebutkan kehormatan, para pehobi bakal memerhatikan betul kondisi fisik anjing petarung ini selama berkelahi. Tatkala salah satu dari jirung terluka parah, maka pertarungan harus dihentikan. Dan, bilamana jirung sudah sering kali menghindar dari lawan, pertarungan juga harus dihentikan. “Kami tidak boleh memaksakan anjing untuk bertarung,” tandas Nano. Haram hukumnya kalau dalam pertarungan itu ada anjing yang sekarat atau mati.

Polah jirung pun tak lepas dari aturan. Kalau jirung itu menggigit atau menyerang manusia saat bertanding, dia langsung dicoret dari pertandingan. Lalu si jirung segera diamankan supaya tidak membahayakan.

Meski begitu, kegemaran adu jirung ini tetap menuai pro dan kontra. Bagi yang kontra, mereka melihat ajang adu anjing ini sebagai bentuk kekejaman, dan sangat sadis, walau pada dasarnya anjing merupakan binatang petarung. “Ini, kan, hobi. Kami tentu tidak asal mengadu anjing,” dalih Tony.

Tony menjelaskan bahwa pertarungan jirung ini tak beda dengan olahraga tinju. Adu anjing juga mengenal peraturan. Selain itu, pertarungan jirung harus memenuhi persyaratan yang aman.

Bak pertarungan tinju internasional, dalam setiap turnamen laga jirung, panitia akan menyediakan pula tim dokter, juri, dan wasit yang profesional. “Semuanya bisa dipertanggungjawabkan, event kami juga disetujui oleh pihak yang berwenang,” kata Tony.

Komunitas ini berharap, jirung bisa mendapat pengakuan sebagai anjing jenis petarung dari Indonesia. Dengan demikian, nasibnya tidak seperti anjing kintamani yang hanya diakui secara nasional. “Kami berharap jirung dikenal dan diakui di mata internasional sebagai anjing petarung dari Indonesia,” harap Tony. (Fransiska Firlan/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com