Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bukan Sama dengan Antasari Azhar

Kompas.com - 02/05/2009, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini terjadi perdebatan mengenai status Ketua KPK non-aktif, Antasari Azhar, apakah sebagai saksi atau tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Rajawali Putra Banjaran.

Indonesia Coruption Watch (ICW) tidak ingin terjebak dalam polemik tersebut. "Kita tidak ingin ikut terjebak pada status Antasari, yang kita pikirkan adalah bagaimana cara menyelamatkan KPK dari proses pembusukan. Karena KPK bukan sama dengan Antasari," ujar Febridiansyah, peneliti ICW dalam konferensi pers ICW yang digelar di kantor ICW, Sabtu (2/5).

Ia justru melihat permasalahan ini sebagai momentum bagi empat pimpinan untuk mengembalikan persepsi masyarakat yang telah dicederai akibat kasus ini. "Keempat pimpinan KPK yang lain dapat bekerja lebih keras lagi, dan menyelesaikan kasus-kasus yang terhenti pada masa kepemimpinan Antasari. Misalnya, kasus dana BLBI dan kasus suap yang dilakukan Agus Tjondro," kata dia.

ICW, katanya, akan terus mengawal KPK. "Status tersangka yang disandang Antasari bisa digunakan untuk membersihkan KPK. Yang busuk harus dicabut," kata dia.

Selain itu, ICW dan Koalisi Masyarakat Selamatkan Korupsi meminta Presiden untuk segera menerbitkan ketetapan pemberhentian sementara Antashari Azhar selaku pimpinan KPK, dan meminta keempat pimpinan KPK lainnya untuk tetap memberantas korupsi secara lebih tegas lagi dan tidak melakukan sistem tebang pilih.

Kepolisian Negara Republik Indonesia juga diminta mengusut tuntas semua pihak yang terlibat dan membuka informasi motif pembunuhan yang sebenarnya, segera menahan Antasari berdasarkan penetapan tersangka.

Selain itu, Febri juga meminta masyarakat untuk tetap mendukung secara moril pemberantasan yang dilakukan oleh KPK. "Senin besok, sekitar pukul 9.30 kita akan datang ke KPK untuk memberikan dukungan kepada empat pemimpin KPK yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com