JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat memprediksikan, hanya akan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlaga dalam pilpres mendatang. Hal ini berdasarkan kecenderungan merapatnya kembali Partai Golkar kepada Partai Demokrat untuk koalisi.
Jika demikian, siapakah capres yang akan menantang SBY, capres yang diusung Demokrat? Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, lawan SBY akan datang dari tiga parpol yang diperkirakan kuat akan menempatkan diri sebagai oposisi, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura. Namun, penentu berada di tangan Prabowo.
"Prabowo menjadi kunci. Titik temu PDI-P dan Gerindra ada di siapa calon yang diusung sebagai capres dan cawapres," ujar Yudi di sela-sela tabulasi suara di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2009, Selasa (14/4).
Menurut Yudi, dibandingkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, kans Prabowo untuk terpilih dinilai lebih besar. Figur Prabowo diperhitungkan oleh banyak pihak karena kemampuannya membangun parpol baru untuk menembus peringkat 10 besar dan lolos syarat parliementary threshold sebesar 2,5 persen.
"Selain karena kemampuannya meraup suara juga kemampuan menggandeng kerja sama antarpartai," tutur Yudi. Oleh karena itu, keputusan PDI-P mengenai posisi Prabowo menjadi keputusan yang paling ditunggu-tunggu.
Jika keduanya tak menemukan kata sepakat, Yudi memprediksikan jumlah pasangan capres-cawapres bertambah. Seiring dengan itu, kans SBY yang akan bersanding dengan tokoh dari Golkar akan mengungguli calon lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.