Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Yakinkan Presiden Pemilu Siap

Kompas.com - 08/04/2009, 04:58 WIB
 
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary melaporkan kesiapan pelaksanaan pemilihan umum legislatif kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/4).

KPU memberikan kepastian kepada Presiden bahwa pemilu pada 9 April 2009 siap dilakukan mulai dari tingkat paling bawah, kecuali di Kabupaten Flores Timur dan Kabupa- ten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Presiden yakin dengan laporan KPU, tetapi tetap meminta KPU memerhatikan hal-hal tak terduga. ”Perlu tindakan cepat dan tepat. Jangan ragu-ragu mengambil tanggung jawab sesuai dengan peraturan agar pemilu betul-betul berlangsung baik. Rencana kontingensi adalah bagian dari manajemen sebuah kegiatan,” kata Presiden.

Saat menerima laporan KPU, Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Agung Laksono, dan Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa. Setelah pertemuan, Hafiz mengadakan jumpa pers didampingi Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Hafiz menjelaskan, pemungutan suara serentak dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 12.00. Setelah itu, penghitungan suara dilakukan sampai pukul 24.00 atau 12 jam. Untuk tiap tempat pemungutan suara, KPU memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penghitungan suara adalah delapan jam. Untuk keadaan dengan klausul tertentu, waktu penghitungan suara bisa ditambah.

Laporan KPU kepada Presiden tersebut disampaikan di tengah gencarnya sorotan publik terhadap kinerja KPU, baik menyangkut masalah distribusi logistik pemilu, seperti pengadaan surat suara dan TPS, maupun kontroversi daftar pemilih tetap.

Kemarin, Tim Pemilu Jurdil Badan Pemenangan Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membeberkan dugaan rekayasa sistemik DPT Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur yang diduga telah diterapkan di DPT pemilu legislatif.

Pasti terkontrol

Presiden juga meyakini semua TPS pasti terawasi dengan baik. Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu memperhitungkan maksimal hanya 25 persen TPS yang bisa diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilu dan tenaga pemantau pemilu sehingga pengawasan lebih bergantung pada kesiapan masyarakat dan saksi dari partai politik.

”Dengan sistem yang kita anut, manajemen penyelenggaraan pemilu yang berlaku ini kita pastikan bahwa tidak ada satu TPS pun yang tidak undercontrolled,” ujar Presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com