Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSJ Menur Siapkan Kamar VIP bagi Caleg yang Gila

Kompas.com - 24/03/2009, 08:04 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Persaingan yang ketat untuk merebut kursi anggota DPR/DPRD berpotensi besar menimbulkan gangguan jiwa bagi para caleg yang gagal dalam pemilu 9 April nanti.

Dalam kaitan ini, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya, siap menampung pasien dari caleg yang tidak terpilih seandainya nanti kegagalan itu membuat mereka mengalami gangguan jiwa. Termasuk gangguan jiwa jenis psikotik yang umum disebut orang awam sebagai gila atau "hilang ingatan".

Di RSJ milik Pemprov Jatim itu terdapat paviliun yang memiliki 30 tempat tidur mulai dari kelas utama hingga VIP untuk caleg gagal yang masih mampu membayar agak mahal bagi perawatan gangguan jiwanya. Sedangkan untuk caleg gagal yang bangkrut, RSJ Menur memiliki kamar rawat biasa yang tarifnya sekitar Rp 25.000 per hari.

Menurut Direktur RSJ Menur dr Hendro Riyanto Sp KJ MM, potensi gangguan kejiwaan dari para caleg saat ini lebih besar sebab mereka tidak hanya bersaing dengan para caleg dari partai lain, tetapi juga caleg dari sesama partai.

Dari catatan Surya, sejak keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa caleg yang terpilih adalah yang terbanyak mendulang suara, nomor urut caleg memang menjadi tak banyak berguna. Sebab, caleg dengan nomor urut bawah tapi bisa meraih lebih banyak suara, mereka bisa terpilih ketimbang caleg di urutan teratas tapi perolehan suaranya lebih sedikit. Karena sistem suara terbanyak yang terpilih ini, secara individual caleg dituntut lebih banyak proaktif berkampanye ketimbang mengandalkan kampanye partai.

“Kemungkinan besar gangguan jiwa akan dialami oleh para caleg baru yang temperamental dan berambisi sekali menjadi anggota Dewan. Sedangkan para caleg yang merupakan politisi lama dan berpengalaman lebih terlatih menghadapi keadaan. Intinya, caleg sekarang butuh kesiapan modal dan mental,” kata Hendro Riyanto.

Berdasarkan data yang ada, secara nasional kini terdapat hampir 1,7 juta caleg yang akan memperebutkan puluhan ribu kursi anggota dewan (termasuk DPD/Dewan Perwakilan Daerah). Padahal, total jumlah kursi anggota dewan dan DPD yang tersedia hanyalah sekitar 18.000-an se-Indonesia.

Di Jatim saja, untuk merebut jatah 87 kursi DPR RI 2009-2014, sebanyak 1.468 caleg bertarung dalam pemilu 9 April mendatang. Sementara, untuk total 100 kursi di DPRD Jatim, jumlah caleg yang memperebutkan mencapai 1.665 orang; dan untuk 1.710 kursi di DPRD Kabupaten/Kota, jumlah caleg yang memperebutkan mencapai belasan ribu.

Menurut Hendro, semakin banyak dana dan tenaga yang dikeluarkan caleg, secara umum semakin tinggi tingkat stres jika mereka tidak terpilih. Sebaliknya, semakin sedikit dana dan pikiran yang dicurahkan seorang caleg untuk merebut kursi Dewan, tingkat stresnya cenderung rendah.

Sebuah penelitian dari ahli jiwa RS Hasan Sadikin Bandung yang dirilis akhir pekan lalu menyebutkan, sangat mungkin caleg yang tidak lolos bisa gila karena frustrasi. Setelah dilakukan tes terhadap para caleg di sejumlah kota/kabupaten di Indonesia, ditemukan fakta bahwa daya tahan mental para caleg umumnya tidak kokoh sehingga susah menerima kenyataan buruk apabila mereka kalah dalam pemilu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com