Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Luapan Bengawan Solo, Tanggul 10 Km Akan Dibangun

Kompas.com - 01/03/2009, 14:10 WIB

BOJONEGORO, MINGGU — Di wilayah Kanor, Bojonegoro, akan dibuat tanggul permanen sepanjang 10 kilometer untuk menahan luapan Sungai Bengawan Solo. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro Andi Tjandra, Minggu (1/3).

Ia mengatakan, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah meninjau kerusakan tanggul serta upaya warga dan pemerintah setempat menahan luberan air luapan Bengawan Solo. Dari hasil peninjauan dan identifikasi lapangan diperkirakan pembangunan tanggul di Kanor menelan biaya miliaran rupiah. Rencananya dari APBN akan dikucurkan dana stimulus Rp 17,2 miliar dan APBD Bojonegoro Rp 2 miliar.

Tanggul tersebut akan dibuat dari tanah dengan lebar 27 meter dan tinggi 4 meter. Pembebasan lahan dibebankan pada Pemkab Bojonegoro. Tanggul itu dibuat mulai dari Pilang, Semambung, Simbatan, Kanor, Tambahrejo, Piyak, Kabalan, Cangaan, hingga Sarangan.

Sementara itu, upaya warga meninggikan tanggul dengan memasang karung plastik berisi tanah liat, bongkot bambu, batu kumbung, hingga terpal dan ranting pohon sia-sia. Air tetap meluber menggenangi areal persawahan sementara di Semambung tanggul malah jebol sepanjang 200 meter.

Camat Kanor Joko Purnomo menyebutkan, hingga Minggu (1/3) tercatat 2.038 keluarga atau 6.219 jiwa mengungsi. Banjir menggenangi 16 desa, 720 hektar padi, 24 masjid, 77 mushala, 30 SD/MI, 12 MTs/SMP. Banjir merendam 16 dari 19 desa kecuali Desa Tambahrejo, Palembon, dan Pesen. Kerugian sementara Rp 3,407 miliar.

Pada Sabtu lalu tiga rumah hanyut, yakni rumah Muzadi warga Gedongarum, Wahid Muksin warga Pilang dan satu rumah di Semambung. Sementara ada sembilan rumah rusak. Kepala Bagian Pembangunan Maftuhin mengatakan warga yang rumahnya rusak dapat santunan Rp 1 juta, roboh Rp 2 juta sedang yang sakit berobat gratis.

Hingga Minggu sekolah masih terendam. SMP Negeri 1 Kanor terendam sejak Jumat lalu ketinggian air masih mencapai 40 cm. Suryono guru Bahasa Inggris mengatakan buku-buku sudah dievakuasi sejak Jumat. Siswa diliburkan dan kegiatan belajar mengajar akan dimulai ketika air surut. Saat ini ruas jalan di Sumberwangi, Pilang, Semembung, Kanor, Piyak, masih terendam air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com