Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Krisis Keuangan Mengajarkan Kebenaran Ekonomi Islam

Kompas.com - 01/03/2009, 13:04 WIB

JAKARTA, MINGGU — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan, krisis keuangan global yang kini terjadi di dunia mengajarkan kebenaran praktik ekonomi Islam, yaitu ekonomi yang didasarkan pada transaksi riil, seperti syariah. Ekonomi yang selama ini dipraktikan dan didasari pada transaksi yang tidak riil, seperti pasar modal, dinilai akan lebih mudah hancur terkena guncangan akibat krisis.

Demikian disampaikan Wapres Kalla saat membuka pra-Forum Ekonomi Islam (World Islamic Economic Forum/WIEF) Ke-5, yang meliputi Forum Pemimpin Muda WIEF dan Forum Pebisnis Wanita WIEF di Jakarta, Minggu (1/3). Pembukaan acara itu dihadiri Ketua Yayasan WIEF Tun Musa Hitam, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa, Ketua Pemimpin Muda WIEF Sri Nazir Razak, Ketua Pebisnis Wanita WIEF Norraesah Mohammad, Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Rina Fahmi Idris, dan Ketua Panitia WIEF Ke-5 Tanri Abeng.

Dalam kesempatan itu, Ny Mufidah Jusuf Kalla membuka Pameran WIEF yang diikuti sejumlah BUMN dan BUMD. Acara WIEF secara resmi baru akan dibuka pada Senin  oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Krisis dunia mengajarkan kita semua akan kebenaran falsafah ekonomi Islam bahwa ekonomi yang dilandasi bukan dengan transaksi yang riil seperti diajarkan dalam teori ekonomi sekarang ini akan mudah hancur. Sebaliknya, ekonomi Islam yang didasarkan pada transaksi riil akan tetap terus bertahan," tandas Wapres Kalla.

Oleh karena itu, Wapres Kalla berharap pada kondisi ekonomi sekarang ini, negara-negara Islam yang tidak mengalami masalah ekonomi yang serius dibandingkan negara maju yang mendasarkan pada transaksi riil dan tidak riil, selain tetap menjaga hubungan dan jaringan kerja sama, juga terus menerapkan falsafah sebagaimana diajarkan Islam sebagai pokok-pokok kebijakan untuk menyelesaikan krisis.

"Islam sebenarnya mengajarkan semangat dan harapan. Banyak negara Islam sekarang ini adalah negara yang kaya raya karena sumber daya alam dan mineral serta sumber manusianya yang kuat. Mari gunakan itu sebagai kekuatan bersama-sama untuk mengembangkan potensi setiap negara bagi kesejahteraan umat, negara, dan dunia secara umum," kata Wapres Kalla.

Wapres Kalla mengatakan, sekarang ini jika didasarkan pada ajaran Islam, dengan adanya zakat, infak, dan sedekah, Islam sebenranya juga mengajarkan adanya transfer kekayaaan dan kesejahteraan dari negara dan orang yang mampu kepada orang yang tidak mampu dan negara yang tidak mampu.

"Inilah yang disebut dengan keadilan dari rahmat Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada sejumlah negara dan orang yang memiliki kekayaan," kata Wapres Kalla.

Wapres Kalla mengharapkan para pemimpin muda perusahaan dan negara-negara Islam serta pebisnis wanita dunia Islam lainnya untuk terus meningkatkan kerja sama yang kuat untuk kesejahteraan umat, bangsa, kemuliaan agama serta kemakmuran dunia melalui kerja keras dan peningkatan hubungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com