Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Pertama Sungai Ciliwung pada 2009

Kompas.com - 14/01/2009, 09:26 WIB

Hingga Selasa malam, Pusat Krisis DKI dan Traffic Management Center Polda Metro Jaya mencatat masih terdapat genangan air akibat hujan yang terus turun sejak Senin lalu. Beberapa genangan terpantau ada di tujuh kelurahan.

Di Jakarta Pusat, genangan antara lain ada di Rawasari, Salemba, Cempaka Putih, Cempaka Tengah, dan Laguna Indah kompleks Pertamina, dengan ketinggian air 30-60 sentimeter. Di Jakarta Barat, genangan 30-40 sentimeter terjadi di Jalan Pasemol, Rawa Buaya, dan Taman Kota. Di Jakarta Selatan, banjir terjadi di Petogogan, Kebon Baru, setinggi 15-20 sentimeter.

Di Jakarta Timur, genangan setinggi 20-30 sentimeter terpantau di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan Kampus ASMI. Sedangkan di kawasan Kayu Putih, Cipinang Besar Utara, Cipinang Cempedak, dan Jatinegara digenangi air setinggi 30-60 sentimeter. Diperkirakan, jika hujan terus turun pada Selasa malam, ketinggian genangan bisa bertambah 10-100 sentimeter. Selain genangan, tanah longsor juga menyulitkan sebagian warga di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sekolah darurat

Menghadapi datangnya banjir, warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, yang setiap tahun menerima luapan Ciliwung, meminta Pemerintah Provinsi DKI menyediakan sekolah darurat. Dari pengalaman mereka, banjir menjadikan pelajar di sana ketinggalan pelajaran karena kegiatan belajar-mengajar bisa terhenti sampai satu bulan.

Para pelajar itu tidak bisa belajar karena banyak buku pelajaran mereka yang rusak, seragam dan alat tulis hilang, serta tidak ada tempat layak untuk belajar. Permintaan sekolah darurat itu disampaikan Ketua RT 06 RW 02 Awaluddin, Selasa. ”Di RT 06 ini ada 20 murid sekolah dasar dan sekitar 15 murid SMP-SMA. Tiap tahun, setiap banjir, mereka tidak bisa belajar. Akhirnya nilai di sekolahnya menurun,” kata Awaluddin.

Ny Lilis (31), seorang warga, berharap jika terjadi banjir setidaknya diadakan kegiatan positif yang bisa dilakukan anak-anak di tempat pengungsian. (NEL/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com