Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bersumpah Terus Menggempur

Kompas.com - 30/12/2008, 08:54 WIB

KOTA GAZA,SELASA-Para pejabat tinggi Israel bersumpah akan terus menggempur Hamas, setelah serangan udara sekarang ini memasuki hari keempat.

"Israel akan berperang sampai tuntas melawan Hamas," kata Menteri Pertahanan Ehud Barak dalam sidang kabinet, Senin (29/12). Seorang pejabat senior militer mengatakan tidak akan ada bangunan Hamas yang akan tersisa.

Sedikitnya 345 warga Palestina tewas dan 1.550 terluka sejak hari Sabtu, kata PBB. Sebaliknya, baru dua warga Israel yang terbunuh akibat tembakan roket dari Gaza. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, meminta gencatan senjata segera.

Ban sangat memprihatinkan tindak kekerasan di Gaza. Dia mengakui hak Israel untuk membela diri dari serangan roket militan Palestina, namun dia mencela penggunaan kekuataan militer yang berlebihan oleh Israel.

Israel sekarang mengerahkan pasukan di perbatasan Gaza dan menyatakan daerah di sekelilingnya sebagai "zona militer tertutup". Para wartawan mengatakan langkah ini, di samping pengerahan ribuan tentara cadangan, boleh jadi akan menjadi awal dari operasi darat.

Palang Merah menggambarkan situasi di berbagai rumah sakit Gaza dalam keadaan kacau, tim medis telah bekerja mati-matian. Sementara itu, sejumlah kecil orang Palestina yang luka-luka sudah menyeberangi perbatasan Rafah masuk ke Mesir untuk perawatan, dan truk-truk yang bermuatan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu di Paris hari Selasa untuk membicarakan krisis yang semakin tak menentu itu.

Korban sipil

Puluhan pusat kekuatan Hamas, termasuk kompleks keamanan, kantor-kantor pemerintah, dan terowongan ke Mesir, hancur sejak Israel melancarkan pemboman besar-besaran mulai hari Sabtu. Gedung-gedung yang digempur termasuk rumah komandan senior Hamas, mobil yang membawa silinder gas, sejumlah masjid dan rumah, kata berbagai laporan. Lima perempuan dari satu keluarga tewas dalam serangan terbaru di Jabaliya.

Kepala urusan kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan informasi terbaru menunjukkan 320 orang terbunuh dan 1,400 luka-luka. "Enam puluh empat di antara yang terbunuh itu adalah warga sipil," katanya dalam konferensi pers. "Mereka adalah perempuan dan anak-anak. Tidak termasuk korban sipil yang laki-laki, meskipun kami tahu banyak laki-laki warga sipil yang juga tewas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com