Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim Menggalang Persatuan

Kompas.com - 30/12/2008, 07:28 WIB

TEHERAN, SENIN — Sejak Israel menyerang Gaza tiga hari lalu, protes anti-Israel terjadi di segala penjuru dunia, terutama di negara-negara Muslim dan dunia Arab. Bahkan, beberapa negara telah menggalang bantuan dana dan tenaga sukarela untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dalam menghadapi Israel.

Ribuan warga Iran didampingi para pejabat pemerintah dan militer bersama-sama turun ke jalanan dan memprotes serangan Israel, Senin (29/12). Banyak yang membawa spanduk bertuliskan ”Israel harus dihapuskan dari muka bumi” dan ”Kita harus bangkit, bersatu bersama-sama menghancurkan Israel”. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pun mengajak kaum Muslim di dunia untuk menghukum bangsa Israel.

Ratusan warga Irak pun melakukan protes anti-Israel di Baghdad dan salah satu kota Syiah, yakni Kufa. Para pengikut tokoh radikal yang anti-AS, Moqtada al-Sadr, turun ke jalanan kota Sadr City dan membakar bendera Israel. Pemerintah Irak juga secara resmi mengecam serangan Israel yang dianggap keterlaluan dan tak berperikemanusiaan itu.

Situasi yang sama juga terlihat di Beirut, Lebanon. Puluhan ribu pendukung Hezbollah protes segera setelah pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengajak warga Muslim di seluruh dunia untuk bangkit dan menunjukkan solidaritas kepada rakyat Gaza.

Di Afganistan, kelompok Taliban juga mengajak seluruh umat Muslim di dunia bersatu dan bersama-sama menyerang Israel sebagai tindakan balasan atas operasi militer Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 300 warga Palestina. Taliban mengecam AS dan Eropa karena tak segera membantu menghentikan serangan Israel.

Serangan Israel ke Gaza juga membuat masyarakat Indonesia geram. Kecaman dan usulan bermunculan dari aksi-aksi protes di sejumlah daerah, seperti Gresik, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Serangan Israel itu dikatakan sudah menunjukkan dengan jelas siapa teroris yang sesungguhnya. Israel dinilai melanggar perjanjian damai dan tak mematuhi resolusi.

Ratusan warga dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera juga menilai, Israel tidak pernah menggubris kecaman dunia, bahkan dengan arogan terus mengulangi tindakan itu dengan alasan sepele. Tindakan Israel merupakan kejahatan perang yang tidak bisa dibiarkan. Untuk itulah, para demonstran menuntut PBB agar menjatuhkan sanksi kepada Israel. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DI Yogyakarta Ahmad Sumiyanto mengajak umat Islam bersatu membantu perjuangan rakyat Palestina. Tak hanya sumbangan tenaga dan pikiran, tetapi juga pengumpulan dana.

Protes anti-Israel juga terjadi di negara-negara lain, seperti Jordania, Suriah, Mesir, Inggris, Spanyol, Perancis, Turki, Swedia, dan Denmark. Di beberapa negara terjadi bentrokan antara polisi dan pemrotes. Bendera Israel dan AS terlihat dibakar di depan Kedutaan Besar AS. Protes yang semula damai berubah rusuh di Inggris. Belasan orang ditahan polisi.

Selain memberikan dukungan, Iran juga mengirimkan tenaga sukarela untuk melawan Israel. Perekrutan tenaga sukarela dari Iran mulai dilakukan kelompok pelajar garis keras.

Seperti halnya Iran, Front Pembela Islam di Indonesia juga berencana merekrut sekitar 1.000 tenaga sukarela ke Jalur Gaza. ”Calonnya harus memiliki kondisi fisik yang baik, kuat, keyakinan kuat, dan siap mati. Mereka akan dibekali tiket sekali jalan sampai kita berhasil mengalahkan Israel,” kata Sekjen Front Pembela Islam Ahmad Soebri Lubis.

Stop serangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com