Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Batik Tulis Nita Azhar

Kompas.com - 26/12/2008, 23:37 WIB

Salah satu karya monumental Nita adalah motif batik wayang beber yang sudah jarang dikenal masyarakat Indonesia. Wayang beber hanya tersisa di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Pacitan, Jawa Timur. Batik bermotif wayang beber itu dipamerkan pertama kali dalam ulang tahun ke-20 Sister City Yogyakarta-Kyoto tanggal 11-20 November 2005.

Busana batik bermotif wayang beber itu dipresentasikan dengan warna-warna alami seperti warna tanah, emas, tembaga, dan panah. Warna-warna alami itu sengaja dia pilih karena bernuansa ”keras”—dalam arti kegigihan untuk mengangkat nama Indonesia, kegigihan desainer Indonesia yang ingin mengangkat potensi bangsa ini ke kancah internasional.

”Pameran saya ke luar negeri selalu batik supaya orang luar (negeri) tertarik dengan Indonesia. Dengan melihat rancangan batik saya, mereka sebenarnya saya ajak untuk mengenal lebih jauh tentang Indonesia. Batik merupakan salah satu media yang bagus untuk mempromosikan Indonesia,” tutur Nita.

Dia menilai batik merupakan kekuatan bangsa Indonesia, tetapi terancam luntur karena kurang diperhatikan. Perajin batik relatif semakin terpinggirkan dan regenerasi perajin batik bisa dikatakan semakin sulit. Kondisi ini yang mendasari Nita untuk terus setia pada batik tulis.

Batik tulis, bagi dia, tak sekadar sebuah karya dengan motif yang dirancangnya sedemikian rupa agar bisa mewujudkan ”kekhasan” Indonesia. Tetapi, Nita juga berharap lewat batik tulis, para perajin batik pun bisa tetap menorehkan cairan malam melalui ujung canting. Ada kesinambungan yang tak terputus di sini.

Nita memaknai batik dengan memasukkannya dalam dunia ”wangi” yang digelutinya. Batik yang mewakili kerajinan tradisional, dan mode yang mewakili industri modern, dia pertemukan menjadi media untuk mengangkat budaya Indonesia.

Melalui tangannya yang lentur, Nita berusaha merancang motif-motif batik yang menebar pesona budaya Indonesia agar semakin diperhitungkan di dunia internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com