Akolade
bolehkah aku memanggil namamu
sebuah nama yang akan mengawangkan diri
dalam senyap malam kelam
ketika jeruji pagi mengekalkan waktu pisah
jika memang sementara
sanggupkah aku melupa namamu
katakan semua dalam haru rindu
jalanjalan penuh kenang
petak cahaya yang menyilaukan
maukah kau berbagi sapaan
sekadar mengingatkan
paruh waktu adalah perjalanan pulang
tak ada lagi jembatan penyangga
jam pasir
kedap suara
lamunan hanya melambungkan nama
jangan larang aku untuk menyimpan sebuah nama
dalam ingatan yang makin lamur
selarik harapan masih saja digumamkan
inikah perjumpaan itu
langgam mengosongkan alur cerita
dan kamu adalah tokoh utama dalam kenanganku
jangan palingkan wajahmu
ketika aku mengharap anggukanmu
juga saat senja datang menjemput segala
sesal karena siang membawa namamu
tak kembali
seolah kampung yang patah akibat goncangan
sebab namamu tak hampa lagi dalam ingatan
bolehkah aku memanggil namamu
menjaga rindu untukmu
walau semua takkan kembali
SudutBumi, Maret 2007
Tubuhku dalam Percintaan Platonik