Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Jauhnya Pemondokan

Kompas.com - 13/11/2008, 09:57 WIB

Tentang jauhnya tempat pemondokan bagi sebagian besar anggota jemaah haji Indonesia, Maftuh Basyuni mengingatkan kepada semua Kanwil Depag agar tidak berbohong kepada jemaah haji tentang jarak ini. ”Berikanlah informasi yang benar sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya,” ujar Maftuh.

Salim Segaf Al Jufri mengingatkan, karena kondisi pemondokan haji di Mekkah letaknya lebih jauh dibandingkan dengan tahun 2007, diharapkan jemaah haji untuk lebih disiplin dalam menjalankan ibadah. Jemaah haji dianjurkan pergi secara berkelompok.

”Upayakan kalau ke Masjidil Haram itu setelah shalat ashar dan pulang setelah isya, tidak mungkin berangkat setiap waktu kemudian balik, saya melihat itu sangat sulit sekali. Umpamanya berangkat sebelum dzuhur, kemudian ingin pulang sesudahnya, terutama pada saat-saat padat sangat susah sekali,” ujar Salim seusai pengambilan qur`ah (undian) pemondokan jemaah haji Indonesia.

Selain itu, Salim juga mengingatkan agar jemaah haji bisa mengingat-ingat tanda bus dan tempat di mana mereka diturunkan oleh shuttle bus. Ia pun menyarankan agar jemaah tidak membeli makanan di pinggir jalan karena kurang baik dari segi kesehatan. Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak minum air dan makan buah-buahan.

Musim haji tahun ini disiapkan 600 bus yang akan transit 3-5 menit sekali untuk melayani jemah yang akan berangkat dan pulang dari masjid. Bus ini akan beroperasi sejak 15 hari menjelang wukuf di Arafah dan 20 hari setelah wukuf. Untuk mengantisipasi keterlambatan pada saat waktu padat akan disediakan pemondokan untuk menunggu sehingga para jemaah tidak harus menunggu di jalan.

”Kalaupun busnya mengalami keterlambatan, di situ disediakan pemondokan, terutama untuk orang tua. Juga disediakan teh dan kopi yang bisa diminum sambil menunggu datangnya bus,” ujarnya.

Saat ini ada sebelas titik transit bus di daerah pemondokan yang akan mengantarkan ke tiga titik transit di dekat Masjidil Haram. Kesebelas titik transit di pemondokan adalah Bakhutmah, Aziziah Syissah, Aziziah Janubiah, Aziziah Syimaliah, Mahattat Bank, Hijrah, Ka’kiah dan Sauqiah, Khalidiah dan Rusaifah, Sittin Street, Nuzhah, serta Zahir. Adapun tiga titik transit di dekat Majidil Haram adalah Jiad Abraj Zamzam (Terowongan Jiad dari Rumah Sakit An Nur), Gazzah (Terowongan Sulaimaniah), dan Bab Malik (Terowongan Kudai).

Lokasi inilah yang harus diingat oleh jemaah haji agar tidak tersesat pulang ke pemondokannya. Namun, kalaupun tersesat, jemaah masih bisa bertanya kepada petugas haji Indonesia yang jumlahnya 3.811 orang. Semoga mabrur.

Imam Prihadiyoko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com