Krisis Global, BEI Revisi Semua Target

JAKARTA, SELASA — Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi semua anggaran dan targetnya yang telah dipatok sebelumnya menyusul adanya kondisi krisis keuangan global. Untuk itu, BEI akan melakukan pembahasan dengan komisaris BEI dan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

"Jadi kami tidak ada angka yang bisa di ekspose karena ada beberapa biaya yang perlu disesuaikan," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah saat jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham LUar Biasa (RUPSLB) BEI di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (28/10).

Revisi tersebut dilakukan karena sebelumnya BEI menyusun target pada bulan Juni-Juli dimana kondisi pasar masih stabil. Erry menuturkan, karena kondisi bursa menurun beberapa waktu terakhir maka BEI melakukan pengetatan."Ada pengetatan. Beberapa biaya dan anggaran perlu disesuaikan dan ada banyak perubahan," tutur Erry.

Pengetatan yang dilakukan, antara lain revisi target transaksi harian yang sebelumnya ditargetkan Rp 3,5 triliun, target emiten baru dari sebelumnya 30 emiten, dan penyesuaian biaya operasional. Target transaksi harian dirubah karena dianggap tidak mempunyai sense of crisis. "Target transaksi harian terlalu tinggi," kata Erry.