Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Algarve dan Jejak Jelajah Portugal

Kompas.com - 05/10/2008, 12:37 WIB

JOSE GAZZO, pengemudi mobil carteran yang mengantar ke bandara internasional Faro, bertanya, ”Anda tahu apa bahasa Jepang untuk terima kasih?” Jawabanya tentu amat mudah: Arigato. Ia melanjutkan celotehnya, ”Tahukah Anda bahwa kata Arigato itu berasal dari bahasa Portugis Obrigado?” Astaga!

Obrolan singkat di atas sungguh menyentak kesadaran sejarah betapa interaksi lintas budaya antara Barat dan Timur, Eropa, dan Asia telah terjadi lebih dari setengah milenium lalu. Bangsa Portugal memang terbukti merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Jepang dan berdagang dengan penduduk Jepang.

Demi berburu rempah-rempah di Maluku, pelaut Portugal telah menempuh ratusan ribu kilometer menyusuri Benua Afrika hingga Vasco da Gama mendarat di Calcutta, India, tahun 1498. Jejak peradaban Portugal masih tersisa di Malaka, Jakarta, hingga ke Flores dan Timor. Mereka mendarat di Ternate tahun 1512, membuat koloni di Macau, China, tahun 1513 dan akhirnya mencapai Jepang tahun 1543.

Jose Gazzo tak kaget ketika diberi tahu beberapa kata bahasa Portugis pun diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti gereja (dari kata igreja) dan misa, hingga jendela dan sepatu. Begitu pula beberapa nama marga sebagian warga Flores, Timor, dan Maluku masih berbau nama keluarga Portugal.

”Negara kami kecil, tetapi orang Portugis cerdik sehingga sempat menguasai separuh dunia. Menghadapi Spanyol yang lebih kuat, kami siasati mereka agar mau ke arah barat Eropa, Portugal ke arah timur. Brasil yang kaya emas tetap jadi koloni Portugal. Ini bukti kecerdikan kami,” kisah Gazzo sambil tertawa.

Gazzo terbukti tidak membual. Untuk mencegah konflik dua negara Katolik yang bertetangga, Paus Alexander VI melakukan intervensi dengan Traktat Tordesillas pada 4 Mei 1493 yang memberi Benua Afrika dan Asia plus Brasil untuk Portugal, sementara Spanyol memperoleh sisanya.

Jejak sejarah petualangan bangsa Portugal masih dapat kita saksikan di Algarve, Portugal selatan, terutama di kota Lagos dan Sagres. Di kedua kota inilah, Henry Sang Navigator (1394-1460) mendirikan sekolah navigasi dan pelayaran yang mengirimkan para pelaut Portugal bertualang mengarungi Samudra Atlantik yang seolah tak bertepi. Adalah Algarve yang membuat Portugal menjadi bangsa Eropa yang amat menonjol pada abad ke-15.

Kenyang dijajah

Algarve memiliki iklim, budaya, dan pemandangan amat berbeda dibandingkan dengan wilayah-wilayah Portugal lain. Sepanjang tahun cuacanya ramah dan pantai-pantainya amat indah, membuat Algarve menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Eropa selatan.

Sebelum menjadi bangsa kolonialis dan imperialis, Portugal justru memiliki sejarah panjang dijajah bangsa lain, antara lain dicaplok Spanyol (1580-1640) setelah sebelumnya lima abad dikuasai bangsa Arab/Moor (711-1249).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com