Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asinan Betawi, Tidak Seketika Populer...

Kompas.com - 17/09/2008, 18:12 WIB

Tak seketika

Asinan Kamboja warisan Mansyur tak seketika populer seperti saat ini. Butuh waktu 10 tahun sebelum populer. Awalnya, sekitar tahun 1968, Mansyur berjualan asinan keliling. Karena permukiman masih sedikit, Mansyur berjualan sampai Pasar Jatinegara, Jaktim.

Tahun 1980-an Mansyur memutuskan berhenti berjualan keliling. Ia lalu menjadikan rumahnya sebagai warung asinan. "Sepuluh tahun setelah berjualan di rumah, usaha mertua saya mulai dikenal luas. Jadi tak seketika populer," ucap Ayu.

Tak seketika populer. Itu juga dialami Hasan, penjual asinan betawi lainnya yang berpuluh tahun mangkal di pertigaan Jalan Rawa Belong, Palmerah Barat, Jakarta Barat. Ia mulai berjualan asinan sejak tahun 1943 saat ia berusia 14 tahun. Tahun 2005, pembuat asinan yang dikenal sebagai penjual Asinan Rawa Belong ini menjadi juara kedua lomba hidangan asinan kaki lima se-Jakarta yang diadakan sebuah hotel di Jakarta.

Di Jakarta Selatan, seperti halnya keluarga besar Mansyur, Ibu Siti, Anih, dan Inah mewarisi kepiawaiannya meracik asinan betawi dari almarhum kakek mereka, Kiding. Asinan mereka dikenal sebagai Asinan Jembatan Merah (sekarang namanya Jalan Menteng Pulo), tepatnya di pintu masuk Gang Sadar, Jalan Saharjo.

Asinan Jembatan Merah sudah ada sejak lebih dari 50 tahun lalu. Tak heran bila pelanggan yang datang berasal dari kalangan sepuh sampai yang muda. Isi asinan betawi Kiding beda dengan isi asinan betawi Mansyur maupun Hasan.

Asinan betawi Kiding terdiri dari taoge, kol, sawi cina, tahu, dan timun yang sudah direndam air cabai dan cuka. Di atas asinan ditebar kacang tanah goreng, lalu diguyur lelehan gula jawa, sambal, sedikit garam, dan kuah cuka.

Seperti umumnya sajian asinan betawi, sajian dibungkus, dan disantap di rumah. Hingga kini, para waris Kiding masih mempertahankan kebiasaan lama Kiding menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

Asinan Kamboja, Asinan Rawa Belong, maupun Asinan Jembatan Merah, tak seketika populer. Mereka menjadi bagian dari legenda Jakarta lewat ketekunan, kerja keras, dan pengalaman panjang. Cobalah sajian orang-orang luar biasa itu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com