WINA, SENIN — Menteri Perminyakan Ekuador mengatakan bahwa keberadaan harga minyak pada kisaran 110 dollar-120 dollar AS per barrel adalah "wajar" dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) seharusnya mempertahankan tingkat produksinya.
"Harga 110 dollar hingga 120 dollar per barrel adalah harga yang layak," kata Galo Chiriboga kepada pers setibanya di Wina menjelang pertemuan para menteri OPEC, Selasa (9/9).
Harga minyak mengalami penurunan tajam dari 147 dollar per barrel pada Juli lalu, dan masih berada di atas 100 dollar per barrel pekan lalu. "Saya belum berpikir adanya suatu kemungkinan penurunan tingkat produksi OPEC dalam benak saya," kata Chiriboga, yang merupakan negara anggota OPEC dengan produksi terkecil.
Meskipun ada imbauan Ekuador, OPEC diperkirakan oleh para analis menyepakati untuk mengurangi produksi guna membantu mendorong harga minyak yang mengalami pelemahan. Penurunan tersebut antara lain karena pelemahan pertumbuhan ekonomi global.
OPEC mempunyai target produksi resmi 27,25 juta barrel per hari, dengan setiap negara diberikan kuota. Arab Saudi adalah pelanggar kuota utama pada saat ini, dan para ahli memperkirakan negara itu memproduksi 700.000 barrel per hari di atas kuotanya.
Venezuela, Iran, dan Libya menyatakan kekhawatiran mereka seputar kelebihan pasokan dan mereka setuju dengan penurunan produksi. "Venezuela mempunyai pendapat berbeda (seputar produksi)," kata Chiriboga.