Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Kepiting di Meulaboh

Kompas.com - 07/09/2008, 07:52 WIB

Di samping modalnya tidak harus sebesar modal berjualan buah, alasan lain adalah karena risikonya tidak sebesar berjualan buah. Kemudian dia ingat, sewaktu dia masih kecil, neneknya sering memasak mi kepiting. Maka ia hanya melanjutkan resep neneknya tersebut.

Menurut Rizal, pengemudi mobil yang kami carter, banyak orang kulit putih yang telah diantarkannya ke warung Harkat Syedara (kata Rizal, artinya berkat saudara). Sebagian dari mereka menyatakan puas dan ingin kembali lagi makan di situ, meskipun mereka juga mengeluhkan antrenya yang lama sekali.

Itulah mungkin sebabnya, jika di Jalan Makam Pahlawan itu dahulunya hanya Basri yang berjualan mi kepiting dan buka siang-malam, tetangga depan rumah belakangan juga ikut-ikutan berjualan mi kepiting walaupun hanya buka malam hari. Bisa jadi bermaksud menampung limpahan dari warung Basri yang tidak sabar antre.

Setiap harinya warung Basri menghabiskan 25 kilogram sampai 50 kilogram kepiting. Jika dulu dia pergi sendiri membeli kepiting ke Calang, sekarang peternak kepiting dari Calang secara teratur mengirimkan kepiting untuk warung Basri.

Cara penyajian

Suami-istri Basri tidak merahasiakan resep mi kepiting mereka. Seperti pada umumnya masakan mi, bumbu dasar di warung mi kepiting milik Basri adalah bawang putih dan lada, ditambah sayuran kubis dan sawi.

Cara memasaknya juga sama seperti cara memasak mi biasa. Mula-mula dituangkan minyak goreng di wajan besar, setelah panas dimasukkan bawang putih yang telah diiris halus. Setelah tumisan bawang berbau harum, kepiting dimasukkan dan ditambahkan air sehingga seluruh badan kepiting terendam. Setelah itu wajan ditutup, sesekali diaduk-aduk, dan dituangi air sampai kepitingnya masak. Berikutnya masukkan mi kering, kemudian sayur, lada bubuk, garam dan penyedap rasa bila memang menginginkan. Setelah mi masak, kemudian dituang ke piring.

Namun, tunggu, jangan buru-buru menikmatinya karena masih sangat panas. Cicipilah kuahnya dengan sendok sedikit demi sedikit, hemmm, sedap dan rasa manis kepiting tak terkatakan!

Berbeda dengan mi yang dijual oleh restoran-restoran di kota besar yang biasanya ditambahkan minyak wijen serta saus arak putih, bumbu mi di warung Basri tidak diberi itu semua. Mungkin jika ditambahkan berbagai macam penyedap rasa, aroma dan rasa kepiting akan hilang, tenggelam oleh tambahan bumbu sehingga rasa kepiting yang terkenal tinggi protein menjadi kurang dominan.


Kushartati
Redaktur Majalah Berbahasa Jawa Damar Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com