Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Kepiting di Meulaboh

Kompas.com - 07/09/2008, 07:52 WIB

Sambil menunggu kepiting masak, Basri mengeluarkan piring kosong di depan setiap konsumen yang di atasnya ada semacam alat untuk menjepit. Piring itu nantinya digunakan untuk menampung kulit kepiting.

Di samping piring kosong dan alat penjepit, pelayan juga mengeluarkan tempat air dari plastik yang ditaruh di dalam ember plastik kecil. Jangan salah paham, air tersebut bukan untuk diminum melainkan untuk mencuci tangan. Jadi, sebagai pengganti wastafel.

Ketika mi kepiting telah terhidang, bau kepiting yang khas memenuhi warung. Pertama-tama, cicipi kuahnya yang kental dengan rasa manis kepiting yang lezat. Setelah mi dan kepiting agak dingin, tibalah saat memotong-motong kepiting yang masih terlalu besar.

Untuk memotong kepiting, ada kiatnya. Cangkang kepiting setebal kira-kira 3 milimeter itu di samping keras juga sangat licin.

Caranya, alat penjepit itu harus diletakkan di antara kaki-kaki kepiting yang masih tersisa sehingga tidak mudah meleset karena licin. Kalau belum berhasil juga membelah cangkang kepiting, Anda bisa meminjam pisau besar milik Basri.

Nah, setelah cangkang kaki dipecahkan, tarik pelan-pelan dagingnya yang sebesar paha ayam, kemudian gigit sedikit demi sedikit. Lebih nikmat jika daging kepiting itu dicelup ke kuah di piring. Tiada kata lain yang tepat untuk melukiskan, kecuali nikmat.

Pascatsunami

Basri berjualan mi kepiting baru saja, yaitu setelah Aceh terkena tsunami pada 26 Desember 2004 pagi.

Sebelumnya, dia berjualan buah-buahan dengan menggunakan becak untuk berkeliling menyusuri seluruh kota. Kata Basri, menjual buah membutuhkan modal relatif besar, dengan risiko cukup tinggi. Jika tidak laku, cepat membusuk dan harus dibuang.

Namun, mengapa pilihannya mi kepiting?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com