JAKARTA, RABU-Mantan Wakil Ketua DPR Ri dan fungsionaris Partai Bintang Reformasi (PBR) Zaenal Maarif benar-benar menerapkan jargon dalam dunia politik "tak ada kawan dan lawan yang abadi".
Kalau dulu Zaenal berseteru hingga ke pengadilan karena menuduh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menikah sebelum masuk Akademi Militer, sekarang Zaenal menjadi "anak buah" Presiden SBY di Partai Demokrat. Zaenal menjadi calon legislatif (caleg) Partai Demokrat, partai tempat Presiden SBY menjadi ketua dewan pembina.
Apa alasan Zaenal memilih Demokrat dan meninggalkan Partai Persatuan Pembangunan yang baru beberapa bulan menjadi kendaraan politiknya?
"Saya sudah menarik berkas caleg dari PPP. Semuanya berawal dari mimpi saya tanggal 14 Agustus. Saya bermimpi berdiri dibelakang Pak SBY, kemudian ibu kandung saya yang sudah meninggal melambai-lambaikan tangan ke saya bersama banyak orang. Saya menafsirkan mimpi itu sebagai permintaan Ibu supaya saya mendukung Pak SBY dalam Pilpres 2009. Karena saat saya bersebrangan dengan Pak SBY, saya juga mimpi Ibu kelihatan sedih dan marah ke saya," kata Zaenal kepada Kompas.com, Rabu (20/8).
Pascamimpi itu, Zaenal kemudian menghubungi Ketua DPP Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum yang juga juniornya di HMI. "Dia (Anas) bilang, serahkan saja berkasnya ke Demokrat mas, tolong deh... Kemudian, berkas itu diambil mahasiswa saya yang kader Demokrat dan diserahkan," lanjut Zaenal yang akan menjadi caleg dari daerah pemilihan V Jawa Tengah.
Saat disinggung bagaimana dengan kasus yang pernah terjadi antara dirinya dan SBY, Zaenal mengatakan sudah tak ada masalah. Perseteruan antarkeduanya sudah berakhir saat berkirim surat dan bertatap muka. "Yang penting saya sudah menyenangkan ibu saya,": ujar Zaenal.
Ia pun menyatakan tak ambil pusing dengan penempatan nomor urutnya. Apakah ia tak khawatir ada penolakan dari politisi Demokrat lainnya? "Itu saya tidak tahu," kata mantan politisi PBR ini singkat. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.