Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah: Rizal Ramli Pantas Dampingi Wiranto

Kompas.com - 14/08/2008, 14:55 WIB

Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KAMIS- Wiranto dan Rizal Ramli boleh saja mengelak tentang kemungkinan keduanya bersanding pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Namun, mantan pendamping Wiranto pada Pemilu 2004 Salahuddin Wahid alias Gus Sholah justru melihat keduanya sangat ideal menjadi pasangan.

Bahkan, Gus Sholah terang-terangan berharap hal itu menjadi kenyataan. "Rizal pantas (mendampingi Wiranto). Dia punya kemampuan, konsep ekonominya bagus. Wakil Presiden itu harus mengerti ekonomi, karena Presiden kan tidak mungkin ahli ekonomi. Yang ahli ekonomi tidak banyak. Burhanuddin Abdullah bagus, tapi dia kan sekarang dipenjara. Ada lagi Kwik Kian Gie, Laksamana Sukardi. Tapi Wiranto-Rizal mudah-mudahan terjadi," kata Gus Sholah seusai menghadiri peluncuran buku Rizal Ramli di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/8).

Adik Gus Dur ini mengaku pernah memberikan masukan kepada Wiranto untuk memilih pendamping yang masih muda. "Saya sudah pernah maju sama Pak Wiranto. Saya sudah bilang ke Pak WIranto dari awal, harus cari tokoh muda," lanjutnya.Alasan mencari tokoh muda, menurut Gus Sholah karena pemilih saat ini kebanyakan orang muda, sehingga perlu disodorkan tokoh-tokoh muda.

Kriteria muda, salah satunya berusia di bawah 60 tahun. Ia sendiri mengaku belum menerima pinangan dari man apun untuk maju kembali mencalonkan diri. "Sudahlah, saya sudah jadi tebu ireng, menjadi pengasuh pesantren. Tampaknya sekarang sudah tidak ada yang berminat, haha," kata Gus Sholah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com