Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempatkan Perempuan di Nomor Urut Atas

Kompas.com - 14/08/2008, 14:48 WIB

JAKARTA, KAMIS - Peneliti Indra J Piliang dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendorong parpol menempatkan calon-calon legislatif perempuan di nomor urut teratas daripada sekedar mengumumkan parpol-parpol yang tidak memenuhi syarat 30 persen caleg perempuan.

"KPU tidak bisa membatalkan keputusan UU akhirnya mereka cuma memutuskan untuk mengumumkan tapi menurut saya KPU tidak boleh hanya sekedar mengumumkan yang gagal memenuhi syarat, tapi siapapun yang jadi caleg perempuan hendaknya ditempatkan di nomor urut satu atau dua," ungkap Indra di Jakarta, Kamis (14/8).

Menurut Indra, nomor urut penempatan caleg sangat mempengaruhi psikologis para pemilih. Dorongan ini juga berlaku bagi parpol-parpol yang sudah menerapkan sistem suara terbanyak. Kesulitan memenuhi syarat 30 persen perempuan dalam parpol ternyata bukan hanya kesulitan parpol baru karena parpol-parpol lama pun mengalami kesulitan yang sama.

Selama ini, badan-badan kaderisasi perempuan yang ada di parpol hanyalah sebuah klaim. Oleh karena itu, Indra memandang selama ini syarat 30 persen perempuan itu merupakan aturan yang dinilai terlalu ambisius. "Saya kira parpol dapat beban ya, artinya parpol terlalu terbeban dengan UU yang seperti ini, terlalu progresif dan terlalu liberal. Tapi saya kira, parpol juga yang bikin masalah. Ngapain juga dia ikut Pemilu kalau dia tidak siap," ujar Indra.

Indra mengatakan, kesulitan memenuhi syarat ini memang disebabkan terbatasnya sumber daya manusia yang ada. Kalaupun ada perempuan-perempuan yang berkualitas, mereka cenderung enggan terjun ke dunia politik, apalagi di tengah-tengah citra parpol yang buruk di mata masyarakat. "Mana ada orang yang mau bertaruh kehilangan karir dan pekerjaannya, kehilangan rekan-rekannya hanya karena dia terjun ke dunia politik sementara di politik, dia belum tentu mendapatkan apa-apa," ujar Indra. (LIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com