Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Siap Tampung Yuddy Chrisnandi

Kompas.com - 11/08/2008, 18:23 WIB

JAKARTA, SENIN-Bila saja politikus muda Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi memberanikan diri pindah ke Partai Gerindra, dipastikan politisi asal Jawa Barat ini akan ditampung untuk kemudian diusung sebagai calon anggota legislatif. Kepastian ini dikatakan langsung oleh Fadli Zon, teman dekat calon Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Fadli mengaku, kiprah Yuddy selama ini di DPR, satu nafas dengan visi dan misi partai.

"Sekarang tinggal kemauan Yuddy Chrisnandi sendiri. Apakah mau, atau tidak. Kami terbuka bagi dia untuk bisa tetap kritis memperjuangkan nasib rakyat di DPR," kata Fadli Zon kepada Persda Network, Senin (11/8).

Fadli juga memastikan, ada beberapa kader partai lain yang sudah menyatakan pindah ke Gerindra. Namun, Fadli masih enggan menyebut nama-nama kader Golkar yang hijrah itu.

Yuddy Chrisnandi kepada para wartawan di DPR mengungkapkan, niatnya untuk duduk kembali sebagai anggota DPR dari Partai Golkar periode 2009-2014 belum tentu terwujud. Yuddy mengaku, rapat DPP Partai Golkar pada 6 Agustus 2008 lalu menganulir dirinya sebagai caleg untuk daerah pemilihan Kabupatan Cirebon, Jawa Barat.

"Ini akan menjadi demoralisasi bagi generasi muda yang ingin memberi dukungan pada partai Golkar.Hal ini jelas akan menyingkirkan kader muda Golkar yang telah memperjuangkan Golkar di DPR. Jika demikian lebih baik saya mundur," Yuddy menyesalkan.

"Sekarang, sudah ada tiga partai politik yang mau meminangnya. PDI Perjuangan ,Hanura dan Gerindra yang sudah secara langsung menghubungi saya. Namun sampai sekarang saya belum mengambil keputusan sebelum ada klarifikasi dari DPP Partai Golkar," Yuddy mengakui.

Dirinya merasakan, ada kekuatan dari elite partai Golkar yang ingin membentuk hegemoni baru di Partai Golkar. Para elit tersebut,lanjut dia, tidak senang dengan keberadaan kaum muda yang kritis. "Ada ketidaksenangan dari sejumlah elit partai Golkar atas kiprah saya di DPR. Mereka anti atas sikap kritis kaum muda," tegasnya.

Fadli Zon kemudian menegaskan kembali, semuanya tergantung dari Yuddy Chrisnandi, apakah memang benar-benar berniat hijrah dari Golkar.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo saat dikonfirmasi terkait pernyataan Yuddy Chrisnandi yang menyebut sudah dipinang oleh PDI Perjuangan, belum bisa memastikan secara pasti. Tjahjo mengaku, hingga kini, belum ada konfirmasi selanjutnya dari Yuddy Chrisnandi. "Sampai saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari yang bersangkutan. Apakah memang benar jadi, atau tidak," singkat Tjahjo Kumolo.

Sebelumnya, Sekjen DPP Pramono Anung mengungkapkan ada 10 orang anggota DPR yang menyatakan berniat menyebrang ke PDI Perjuangan. Usai mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Selasa (22/7), Pramono hanya mengakui itu tanpa mau menjelaskan siapa yang dimaksud.

Namun, disebut-sebut nama politisi muda Partai Golkar yang kerap bertentangan dengan sikap partainya selama ini, Yuddy Chrisnandi, adalah salah satu dari 10 anggota DPR yang akan maju lagi sebagai wakil rakyat pada Pemilu 2009 melalui PDI Perjuangan. (Persda Network/Rachmat Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com