Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuddy Tak Kecewa Jika Namanya Dicoret dari Golkar

Kompas.com - 11/08/2008, 12:53 WIB

JAKARTA, SENIN - Politisi muda dari Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi mengaku tak kecewa jika benar namanya dicoret dari daftar calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar, karena setidaknya sudah tiga parpol yang memberi peluang padanya untuk menjadi caleg. "Tiga partai telah memberi peluang kepada saya untuk menjadi caleg," kata anggota Komisi I DPR itu di Gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (11/8).
    
Yuddy menyatakan akan meminta klarifikasi mengenai beredarnya informasi bahwa namanya telah dicoret dari daftar caleg Partai Golkar. Klarfikasi itu, katanya, untuk meminta kejelasan maksud serta tujuan pencoretan namanya.
    
Selama ini, Yuddy Chrisnandi merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar dari daerah pemilihan Kabupeten Cirebon. Ia mengaku selama ini sudah melaksanakan tugas sesuai harapan, sebagaimana diemban dan diaspirasikan rakyat.
    
Namun, sikap politiknya dalam memperjuangakan aspirasi rakyat diakuinya sering bertentangan dengan keinginan DPP Partai Golkar. Salah satunya ketika hak angket soal kenaikan harga BBM, karena  Fraksi Partai Golkar memerintahkan anggotanya agar menolak penggunaan hak angket DPR.
    
Akan tetapi berdasarkan aspirasi yang begitu besar dari masyarakat di daerah pemilihannya dan juga di daerah lain, maka Yuddy mengambil sikap menolak perintah FPG.
    
Yuddy kemudian menjadi satu-satunya anggota DPR yang berani menolak perintah DPP partai mengenai hak angket kenaikan harga BBM.
    
Yuddy juga dikenal sebagai koordinator Kaukus Muda Parlemen Indonesia (KMPI) dan dia juga telah mendeklarasikan diri sebagai capres dari KMPI, di tengah masih adanya sikap tabu di kalangan pimpinan Golkar mengenai siapa calon presiden dan calon wakil presiden Partai Golkar pada Pemilu 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com