Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngaku Studi Banding Malah Nonton Opera

Kompas.com - 07/08/2008, 06:58 WIB

JAKARTA, KAMIS-Selain menerima kucuran Rp 31,5 miliar dari Bank Indonesia, anggota DPR juga dapat bonus studi banding ke Amerika Serikat dan Ceko pada Juli-Agustus 2003. Di negeri Paman Sam, pejabat BI dan anggota DPR malah nonton opera. Sedangkan anggota Dewan, seusai studi banding malah mampir dulu ke Eropa.

Studi banding ke Amerika Serikat, diikuti oleh Deputi BI Aulia Pohan, Kepala Biro Gubernur BI Rusli Simanjuntak, dan analisis BI Asnar Ashari. Sedangkan dari DPR, yakni Anthony Zeidra Abidin dan Hamka Yandhu, Max Moein dan Dudi Makmun Murod. Sedangkan studi banding ke Ceko, diikuti 15 anggota DPR dari lintas fraksi.

Pengakuan tersebut disampaikan analisis BI Asnar Ashari yang bersaksi untuk terdakwa Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Menurut Asnar, studi banding ke Amerika dan Ceko ini dalam rangka amandemen UU BI yang sedang digodok DPR.

Selama di Amerika, tim BI dan DPR mendatangi kantor perwakilan BI di New York. Mereka lalu ke Washington untuk mendatangi Bank Central Amerika. "Kalau masih ke perwakilan BI di New York, kan sama saja ke BI juga. Ngapain jauh-jauh ke sana!" tegas hakim Made Hendra Kusumah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (6/8). Selain ke Regional Reserve Bank Central Amerika, kemana lagi? "Nonton opera," ujar Asnar polos.

Untuk tim BI, setelah selesai studi banding mereka langsung pulang ke tanah air. "Kalau DPR, singgah di Eropa dulu," tegas Ansar.

Berapa dana yang dikeluarkan untuk perjalanan studi banding ke Ceko dan Amerika? Ansar mengaku tidak tahu. Soalnya, semua urusan teknis terkait kepergian ke Amerika dan Ceko telah diurus bagian lain di BI. (Persda Network/Yuli Sulistyawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com