Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Asli Kotak Hitam Adam Air Masih di KNKT

Kompas.com - 03/08/2008, 08:33 WIB

JAKARTA, MINGGU - Pemerintah dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus segera mengklarifikasi kebenaran isi dan beredarnya transkrip serta rekaman yang diduga sebagai suara percakapan pilot dan kopilot AdamAir, yang mengalami musibah di Selat Makassar, 1 Januari 2007. Ketidakjelasan masalah ini akan semakin mencoreng penerbangan Indonesia di dunia internasional.

"Hasil rekaman kotak hitam pesawat sifatnya rahasia dan tak boleh dipublikasikan secara utuh. Rekaman kotak hitam diputar hanya untuk kepentingan investigasi. Ini sesuai dengan aturan penerbangan Anex 13. Dengan beredarnya isi rekaman kotak hitam, berarti Pemerintah Indonesia dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) tidak bisa menjaga kerahasiaan, dan ini menjadi persepsi negatif," kata pengamat hukum penerbangan, Kamis Martono, Sabtu (2/8) di Jakarta.

Peraturan penerbangan internasional Anex 13 Pasal 5 Butir 12D intinya menyebutkan bahwa rekaman suara kokpit tidak boleh dipublikasikan. Hasil rekaman itu hanya boleh dimasukkan dalam laporan akhir jika berkaitan dengan analisis kecelakaan. Selain mengutip percakapan pilot dan kopilot yang mengalami masalah navigasi, transkrip dan rekaman itu juga memuat suara detik-detik terakhir jatuhnya pesawat AdamAir.

Beredarnya transkrip dan rekaman percakapan pilot dalam sebuah peristiwa kecelakaan pesawat sangat mengejutkan dan kasus ini hanya terjadi di Indonesia. Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya setelah musibah kecelakaan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Yogyakarta pertengahan tahun lalu. Pada kasus Garuda Indonesia, publik bahkan sudah mendapat bocoran isi percakapan pilot dan kopilot jauh hari sebelum hasil investigasi diumumkan KNKT.

Padahal, lanjut Martono, bukti seperti rekaman yang merupakan hasil penyelidikan tim investigasi tidak bisa dijadikan alasan untuk menjatuhkan sanksi atau hukuman. ”Aturan ini juga sudah tertuang dalam Anex 13 yang menyebutkan bahwa seluruh hasil investigasi tidak bisa dijadikan bahan tuntutan,” katanya.

Meragukan

Pemerhati penerbangan F Djoko Poerwoko meragukan keotentikan transkrip dan rekaman suara pilot AdamAir. Menurut dia, semua hasil rekaman suara di kokpit bentuknya digital sebelum ditransfer menjadi grafis, bukan analog, seperti yang beredar. Djoko, mantan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, bahkan tidak pernah percaya bahwa kotak hitam AdamAir ditemukan.

Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal mengatakan, rekaman asli percakapan pilot yang terekam dalam kotak hitam masih berada di kantor KNKT. Menurut dia, rekaman yang beredar itu tidak asli dan tidak orisinil.

Jusman menyebutkan, rekaman yang beredar itu sangat menyesatkan publik sebab tidak ada seorang ahli yang dapat menyusun model skenario kecelakaan hanya atas dasar rekaman pembicaraan. ”Harus ada bukti lain yang bisa menguatkan, seperti rekaman kotak hitam kedua,” kata Jusman.

Rekaman yang disebut-sebut dari kotak hitam pesawat itu dipastikan bukan berasal dari Air Traffic Control (ATC) Bandar Udara Hasanuddin, Makassar. ATC Bandar Udara Hasanuddin pun tak bisa memastikan asli-tidaknya rekaman itu karena tidak ikut menangani blackbox yang diangkat dari perairan Majene pada Agustus 2007.

Hal itu diungkapkan General Manager ATC Bandar Udara Hasanuddin Edi Amiruddin, Sabtu, terkait berkembangnya isu telah beredarnya rekaman blackbox AdamAir berembus sepekan terakhir. (OTW/ROW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com