JAKARTA, SENIN - Masa kampanye Pemilu 2009 telah berlangsung sejak 12 Juli lalu, hingga 9 bulan ke depan. Partai-partai peserta Pemilu pun mulai menyiapkan segala strategi kampanye untuk menarik simpati pemilih. Kendati tak mau menyebutkan strategi kampanye partainya, Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Ryaas Rasyid menyatakan tak akan melakukan kampanye dengan memanggil penyanyi dangdut.
Apa maksudnya?"Strategi kampanye, itu rahasia. Yang jelas, kami tidak bisa menjual partai dengan menjual massa dan memanggil penyanyi dangdut. Itu bukan ciri kita, yang akan dilakukan adalah komunikasi terus menerus, community to community," ujar Ryaas di Jakarta, Senin (28/7).
Ryaas mengatakan optimistis partainya bisa mencapai perolehan suara 2,5 persen dalam Pemilu legislatif untuk memenuhi electoral threshold. "Ya optimistis, 2,5 persen itu harus tercapai, malu sekali kalau tidak tercapai. Tapi tidak ada yang pasti dalam politik. Kami akan sangat malu kalau tidak dapat 2,5 persen, karena berarti berakhirlah eksistensi partai di parlemen. Harus diperjuangkan," katanya.
Jika pada Pemilu 2004, kantong suara PDK berada di luar Pulau Jawa, maka pada Pemilu 2009, ditargetkan bisa meraih suara signifikan di Pulau Jawa. "Tapi tetap, tanpa meninggalkan yang di luar Jawa," ujar Ryaas. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.