Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Orang Menyusahkan Tetangga Orangtua Ryan

Kompas.com - 27/07/2008, 08:38 WIB

Aktivitas pun masih terjadi tatkala penunjuk waktu mendekati tengah malam. Kegiatan baru benar-benar berhenti saat menjelang subuh, untuk berdenyut lagi mulai pukul enam pagi

Pengunjung ke lokasi itu datang dari sejumlah daerah, seperti Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Jombang, dan sejumlah daerah lainnya. Ada yang data ng berduaan dengan pasangannya, dengan keluarga dan membawa serta anak-anak, hingga yang datang menuntaskan rasa penasarannya sendirian. Bahkan, anak-anak sekolah dengan seragam lengkap pun bergerombol di ujung-ujung jalan.

"Saya tahu saat sedang ngopi di sebuah warung. Langsung saja saya kesini," kata Sutaman (60) yang tinggal di wilayah Kecamatan Kesamben, Jombang.

Bagi kalangan pedagang asal luar desa itu, lokasi tersebut setara dengan berkah dua kali lipat. Arifin (45) yang asal Kecamatan Peterongan, Jombang sehari-hari hanya mendapatkan Rp 30 ribu dalam sehari jika menjajakan es kelapa yang dijualnya secara berkeliling.

Namun, di lokasi itu, Arifin yang menghargai satu plastik es kelapanya Rp 1.000, cukup duduk manis dan sedikitnya Rp 50 ribu datang padanya dalam sehari.

Lahuri (67) yang menjajakan mainan anak- anak di lokasi itu langsung beroleh Rp 150 ribu saat penggalian empat mayat yang diduga korban Ryan dilakukan, Senin (21/7). Padahal, Lahuri biasanya hanya mendapat uang Rp 40 ribu saat berkeliling di hari biasa.

Juga Mbok Samah (60), yang berjualan kacang rebus, buah melinjo rebus, dan penganan tradisional lain yang sumringah dengan omzet hingga Rp 50 ribu dalam sehari. Padahal, di tempat mangkalnya yang lama di Kecamatan Kesamben, Jombang, dagangan Mbok Samah rata-rata hanya beromzet Rp 30 ribu dalam sehari.

Sunarsih yang masih canggung beralih ke profesi barunya sebagai pedagang, sesekali melirik ke arah pedagang-pedagang yang memenuhi pekarangan rumahnya. Yah, kita kalau dikasih (uang sewa) ya diterima. Tidak dikasih juga tidak apa-apa, namanya orang mencari rezeki, kata Sunarsih lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com