JAKARTA, SELASA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut yang baru, Laksamana Madya Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan pengembangan komando armada TNI-AL tetap dilanjutkan di masa datang. Namun, pengembangannya dilakukan secara bertahap dan dikoordinasi oleh Panglima TNI.
Pasalnya, pengembangan komando armada sangat terkait dengan kemampuan keuangan TNI serta rencana strategis dari pelaksanaan TNI Angkatan Darat Dan TNI Angkatan Udara.
Demikian disampaikan Tedjo Edhy menjawab pers, seusai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai KSAL menggantikan Laksamana Sumardjono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/7) sore.
Hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud dan Wakil Ketua DPD Irman Gusman, Menko Polhukam Widodo AS, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kepala Staf TNI Angkatan Udara dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat serta sejumlah pejabat lainnya.
"Jika membangun komando armada, tentu kita harus membangun dulu fasilitasnya, lalu orangnya, yaitu minimal bintang satu dan sebagainya. Akan tetapi, kalau tidak ada fasilitasnya, kan, tidak baik. Jadi, pegembangan komando armada tetap kita lanjutkan, hanya secara bertahap. Tidak bisa langsung memenuhi. Karena, harus disesuaikan dengan pengembangan TNI-AL ke depan," kata Tedjo Edhy.
Menurut Tedjo Edhy, saat ini pihaknya tetap akan menargetkan 11 pangkalan TNI-AL di seluruh Indonesia. "Memang, hanya satu pangkalan TNI-AL yang belum dibentuk, yaitu Pangkalan Merauke. Tetapi, di sana harus dilengkapi dulu fasilitasnya. Pembangunan pangkalan Merauke memang sudah sesuai dengan cetak biru TNI-AL," lanjut Tedjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.