BETHLEHEM, SELASA - Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menerangkan Yerusalem seharusnya dibagi menjadi 2 untuk Israel dan Palestina. "Yerusalem mempunyai sejarah pluralitas," kata Sarkozy di Bethlehem, Tepi Barat, Selasa (24/6).
"Yerusalem merupakan kota suci bagi Yahudi, Nasrani, serta Muslim," kata Sarkozy. "Bisakah Yerusalem diperuntukkan bagi satu kepercayaan sementara yang lainnya tidak mendapatkan bagian? Saya rasa tidak bisa," ujarnya.
Sarkozy juga menerangkan tembok pemisah yang dibangun Israel untuk mencegah aksi pelaku bom bunuh diri tidak akan mendekatkan Israel pada perdamaian. Kunjungan Sarkozy ke Tepi Barat itu ditujukan hanya untuk menemui para pemimpin Palestina.
Dalam kunjungan selama 5 hari di Timur Tengah yang juga ditujukan untuk mengenang 60 tahun berdirinya Israel, Sarkozy ingin meningkatkan hubungan antara Perancis dan Israel yang selama beberapa tahun sempat menemui ketegangan.