Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penipuan dengan Hipnotis Dibekuk

Kompas.com - 23/06/2008, 15:29 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Khaerudin

PEMATANG SIANTAR, SENIN -- Sindikat penipu berkewarganegaraan asing yang menyasar stasiun pengisian bahan bakar umum dan agen travel, Senin (23/6) diringkus tim Satreskrim Polresta Pematang Siantar di tempat mereka menginap, Hotel Grand Angkasa Medan. Polisi menangkap dua pelaku, sementara dua anggota sindikat lainnya berhasil kabur dari hotel saat penggerebekan.

Dua pelaku yang tertangkap adalah Mehmet Bozkaya (25) pemegang paspor Turki dan Malehmir Hamid (30) yang memegang paspor Republik Islam Iran. Satu pelaku yang diduga meru pakan otak sindikat ini belum diketahui identitasnya, sementara satu lagi yang berhasil kabur diketahui bernama Sheikholeslami Ali (37) yang memegang paspor Iran.

Sindikat penipu ini diketahui telah beroperasi di Sumatera Utara sejak beberapa minggu terakhir. Mereka menjadikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan agen travel sebagai sasarannya. Modus mereka menghinoptis korban yang merupakan karyawan SPBU dan agen travel.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Pematang Siantar AKP Bustami, dalam melakukan penipuan, sindikat ini menghinoptis korban dengan cara pura-pura menukar uang. Saat beroperasi mereka menggunakan mobil sewaan dan bekerja secara berkelompok. Satu orang sengaja berpura-pura menukar uang ke penjaga SPBU, sementara yang lain pura-pura menanyakan arah lokasi tempat wisata.

"Pelaku yang menukar uang ini pura-pura menjatuhkan uangnya ke laci tempat penjaga SPBU menyimpan uang. Kemudian mereka meminta uang tersebut ditukar. Saat itulah mereka menghinoptis korban, lalu mengambil tumpukan uang dalam laci tanpa disadari korban," ujar Bustami.

Dari tangan pelaku polisi menyita mobil Daihatstu Terios bernomor polisi BK 1766 HS, uang sebanyak 860 dolar AS, plus Rp 260.000 dan 100 daka Bangladesh. Polisi juga menyita pakaian yang dipakai pelaku saat menjalankan kejahatannya dan sebuah telepon genggam merek Nokia N95 yang di dalamnya terdapat foto pimpinan sindikat. "Kami akan lapor ke Polda Sumut karena ini menyangkut kejahatan yang dilakukan orang asing. Polda yang akan memberitahu kedutaan besar masing-masing tersangka ini," kata Bustami.

Titin Kesuma, salah seorang pegawai SPBU di Jalan Patuan Nagari Pematang Siantar yang sempat menjadi korban menuturkan, kawanan penipu ini datang ke SPBU sekitar pukul 12.00 hari Minggu. Titin sama sekali tidak sadar ketika pelaku mengambil setumpuk uang dari lacinya.

"Awalnya mereka mau menukar uang, lalu uangnya dijatuhkan ke laci. Ketika saya mau kembalikan uangnya, dia bilang, itu bukan uangnya. Tanpa saya sadari, dia sudah mengambil tumpukan uang dari laci. Baru setelah itu, dia meminta kembali uang yang dia jatuhkan," kata Titin.

Tak lama setelah itu, lanjut Titin, seorang kawannya yang berada dalam mobil memanggil dia dan pura-pura menanyakan arah ke Parapat, kota di pinggiran Danau Toba. Dari laci Titin, sindikat ini menguras Rp 1 juta. Bukan hanya Titin yang menjadi korban di SPBU tersebut. Rekan Titin, Anto menjadi korban berikutnya.

Titin yang menjadi mesin pengisi solar diingatkan Anto, bahwa mobil yang dibawa kawanan menipu berbahan bakar bensin sehingga mereka diminta ke mesin pengisi bensin yang dijaga Anto. Hal yang sama kemudian terjadi. Sindikat ini menguras Rp 1,8 juta.

Hari Minggu, selain SPBU di Jalan Patuan Nagari, sebuah kantor agen travel di Jalan Diponegoro juga menjadi sasaran sindikat ini. Raya, seorang karyawan agen travel terhipnotis oleh pelaku yang sama, secara tak sadar menyerahkan uang sebesar Rp 3 juta.

Menurut Kanit I Satreskrim Polresta Pematang Siantar Karman Samosir yang ikut menggerebek pelaku di Hotel Grand Angkasa, menuturkan, polisi seminggu sebelumnya telah menerima informasi, bahwa SPBU di sepanjang jalan lintas Sumatera sering menjadi korban penipuan dengan modus yang sama.

"Informasinya, pelaku sedang mengincar SPBU di Pematang Siantar. Mereka diketahui menggunakan mobil rental tetapi nomor polisinya telah kami ketahui. Atas kabar tersebut, kami mulai menyeba rkan informasi agar mewaspadai ciri-ciri mobil yang digunakan pelaku. Hari Minggu kebetulan ada yang menjadi korban. Kami langsung melakukan penyisiran di sepanjang di tiap SPBU dan hotel sepanjang jalan dari Pematang Siantar menuju Medan," katanya.

Salah seorang pelaku yang tertangkap, Mehmet tetap tak mau mengakui telah melakukan penipuan. Mehmet bahkan mengatakan polisi tak punya satu bukti pun, dirinya melakukan penipuan, meski korban menyatakan dia yang mendatangi SPBU-nya siang itu. Dengan arogan dia menantang, Ingat, saya diperlakukan sewenang-wenang di Indonesia, kalau saya kembali ke Turki, saya akan suruh polisi di sana menangkap orang Indonesia yang sedang berada di Turki, ujarnya. Berdasarkan keterangan Titin, Mehmet adalah pelaku yang pura-pura bertanya arah ke Parapat.

Sementara Hamid mengaku tak bisa berbahasa Inggris. Hamid menurut Titin, adalah pelaku yang berpura-pura menukarkan uang. Saat itu, kata Titin, Hamid menggunakan bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com