Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Penggantian Benih dan Pupuk

Kompas.com - 13/06/2008, 22:28 WIB

PANGKAJENE, JUMAT - Banjir yang melanda 5 dari 11 kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, empat hari terakhir perlahan-lahan sudah mulai mereda menyusul surutnya luapan air Danau Sidenreng dan Sungai Bila. Namun, surutnya air tersebut menyisakan masalah bagi para petani setempat karena tanaman padi mereka yang berusia 1-1,5 bulan telah membusuk.  

Menurut pemantauan Kompas, Jumat (13/6), di Kabupaten yang berjarak 200 km Utara Kota Makassar tersebut, para petani berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi kerugian mereka. Setiap petani rata-rata mengalami kerugian sekitar Rp 1 juta - Rp 2 juta untuk tiap hektar tanaman padi yang terendam. 

"Asumsinya, selain kami telah memberi pupuk dan obat-obatan pestisida, kami juga harus memperhitungkan harga benih dan ongkos traktor bajak," kata Hafid Kacong (32), petani di Desa Padang Loang Alau, Kecamatan Dua Pitue. Hafid bersama rekannya, Andas (27), mengaku kehilangan tanaman padi 5 hektar akibat banjir tersebut.

Para petani tersebut tersebar di 5 kecamatan, yakni Kecamatan Tellulimpoe, Panca Lautang, Panca Rijang, Maritengngae, dan Dua Pitue. Total lahan padi yang terendam sekitar 5.500 hektar. Total areal tanaman padi di Sidrap 47.000 hektar. Bersama Kabupaten Pinrang, daerah ini dikenal sebagai sentra beras Sulsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com