Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berobat Pun Harus Menyeberang Lautan

Kompas.com - 13/06/2008, 19:22 WIB

Sebagai contoh, Nyonya Asiani Ka’arubi (55) segera menyuruh anaknya, Yuniarti, mengantar sang cucu, Nissa Salsa Yunita (sepuluh bulan), berobat ke Bengkulu. Nissa mengalami batuk kering dan pilek yang tidak kunjung sembuh setelah tiga hari berobat di Enggano.

"Cucu saya harus segera dibawa ke Bengkulu. Kalau tidak bisa, bahaya karena sarana perawatan dan obat minim di Enggano," kata Nyonya Asiani.

Secara statistik tercatat ada dua bidan, 11 perawat, satu dokter gigi, dan dua dokter umum yang bertugas di Pulau Enggano. Kenyataan berbicara lain, minimnya sarana, keengganan untuk bertugas di Enggano menjadi kendala penyediaan layanan kesehatan warga.

Fitri menjelaskan, banyak rekan sejawat yang enggan bertugas di Enggano karena merasa terpencil, padahal mereka mendapat gaji dari pemerintah pusat beberapa juta rupiah sebagai kompensasi.

Sarana yang sedikit memadai mungkin segera tersedia di antara Desa Ka'ana dan Desa Malakoni. Nun di tengah hutan, dibangun sebuah rumah sakit lengkap bantuan pemerintah pusat. Ruang operasi, rawat inap, apotek, pendingin ruangan, dan fasilitas modern tersedia di tengah belantara.

Meski demikian, warga tetap pesimistis. Syamsuddin mengingatkan, belum tentu ada petugas medis yang mau bertugas di rumah sakit yang berada di tengah belantara itu. Tenaga medis yang kini bertugas di Enggano pun sebagian adalah orang yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan warga setempat sehingga memiliki ikatan emosional dan tanggung jawab.

Warga pendatang masih enggan bertugas di Enggano. Walhasil, berobat ke Bengkulu dengan mengarungi Samudra Hindia pun masih menjadi pilihan bagi warga Pulau Enggano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com