Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendarman Janji Buka Kasus BLBI dengan Syarat

Kompas.com - 12/06/2008, 14:33 WIB

JAKARTA, KAMIS - Tanda tanya di balik penghentian penyelidikan kasus BLBI II merebak setelah diputarnya rekaman percakapan Artalyta dengan beberapa pejabat Kejaksaan Agung. Apakah penghentian penyelidikan itu semata-mata karena alasan yuridis yang memang tidak terpenuhi atau karena memenuhi pesanan pihak tertentu?

Saat ditanya wartawan, bagaimana kelanjutan kasus ini pascamunculnya sejumlah spekulasi atas penghentian penyelidikannya, sebuah janji diucapkan Jaksa Agung Hendarman Supandji. Ia berjanji akan membuka kembali kasus BLBI jika memang ada kaitannya antara uang yang diberikan Artalyta ke Urip dengan penghentian kasus itu.

"Janji saya! Seandainya di dalam persidangan itu memang uang itu ada kaitannya dengan penghentian (kasus BLBI), saya buka. Sekarang, di dalam surat dakwaan bahwa Urip dalam rangka untuk memanggil Sjamsul Nursalim tidak mengirim panggilan, terus menyuruh mengatakan sudah sakit saja. Gitu. Itu satu perbuatan," kata Hendarman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/6).

Akan tetapi, dia mengakui bahwa kasus Urip ada kaitannya dengan BLBI. "Kalau kasus Urip ada kaitannya dengan BLBI, iya! Saya katakan iya. Tetapi, kasus Urip dalam uang enam juta (maksudnya enam miliar) itu ada hubungannya dengan menghentikan, saya belum tahu," lanjutnya.

Perbuatan lainnya yang kemungkinan dilakukan Urip, kata Hendarman, adalah membantu penyelesaian kasus BLBI. Menurut dia, untuk memenuhi unsur membantu harus dirumuskan terlebih dahulu. "Membantunya itu membantu apa, harus konkretkan, harus menunggu (proses persidangan)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com