Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur Berterimakasih

Kompas.com - 05/06/2008, 14:55 WIB

JAKARTA,KAMIS - Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY dan segenap jajarannya karena telah menangkap dan menahan Habib Rizieq di Polda Metro Jaya. Namun, Gus Dur mengharapkan pemerintah juga segera membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan Komando Laskar Islam (KLI).

"Kami berterima kasih sekarang sudah ditahan, lebih berterima kasih kalau dibubarkan. Kalau nggak dibubarkan, kita nanti yang bubarkan, emang hanya pemerintah saja di dunia ini," ujar Gus Dur dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/6) sore. Pasalnya, menurut Gus Dur, dua kelompok ini sudah terlalu sering membuat kericuhan dan menimbulkan keresahan.

Gus Dur juga menyesalkan tindakan Munarman sebagai pengacara hukum yang justru melarikan diri dari proses hukum. Meski demikian Gus Dur tidak akan menyuruh siapa pun untuk secara keras bertindak membubarkan FPI dan KLI. Hanya saja, ia tidak bisa menjamin jika ada yang bertindak demikian. "Saya nggak menyuruh tapi keadaannya memang begitu. Tapi sampai itu belum dibubarkan, saya belum puas," tandas Gus Dur.

Gus Dur juga mengelak ketika ditanyai, mengapa dia tidak membubarkan FPI --yang berdiri sejak tahun 1998-- ketika dia menjabat sebagai presiden. Menurut Gus Dur, pada saat itu permasalahan FPI bukan menjadi prioritas pemerintahannya.

"Waktu itu, prioritas saya ya menjaga supaya Indonesia jangan terurai. Kesatuan bangsa yang menjadi prioritas, jadi waktu itu saya paling tidak sekali seminggu ke luar negeri. Saya juga berencana men-tackle di akhir pemerintahan saya. Tapi kemudian kan saya dilengserkan," elak Gus Dur.

Sementara itu, Pemimpin Asosiasi Pendeta Indonesia Tjahjadi Nugraha yang juga turut hadir dalam konferensi pers ini mengatakan permasalahannya lebih dari sekedar masalah bubar atau tidak. "Semua peristiwa menunjukkan hukum dan konstitusi diabaikan oleh negara dan sebenarnya penegakan konstitusilah yang harus lebih diperjuangkan oleh pemerintah," ujar Tjahjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com