Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ahmadiyah, Presiden Diberi Waktu Tiga Hari

Kompas.com - 02/06/2008, 14:33 WIB

JAKARTA, SENIN - Salah satu advokat di Tim Pengacara Muslim (TPM), Achmad Michdan, mengeluarkan pernyataan keras atas tidak kunjung keluarnya keputusan Presiden terkait status Ahmadiyah di Indonesia. Michdan, Munarman, dan Ketua FPI Habib Rizieq memberikan waktu tiga hari bagi Presiden untuk mengeluarkan keppres tersebut. Jika tidak, mereka menyatakan akan mengajukan gugatan terhadap Presiden SBY.

"Kami mendesak agar Presiden segera membubarkan Ahmadiyah, dengan mengeluarkan keppres. Kalau tidak, kami sudah siap dengan gugatan yang akan segera kami ajukan," kata Michdan di Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6).

Berapa lama batas waktu yang diberikan? "Saya prediksi tidak terlalu lama. Kita lihat tiga hari keppres itu harus keluar. Kalau Presiden berani, akidahnya kuat pasti dia akan keluarkan keppres itu. Kalau dia pengecut, dia enggak akan keluarkan itu. Padahal, apa susahnya bikin keppres? Sebentar juga jadi. Kalau keppres tidak keluar, kami tidak akan berhenti bergerak," kata Panglima Komando Laskar Islam Munarman.

Desakan yang sama juga dinyatakan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Ia bahkan menyerukan kepada seluruh laskar Islam untuk siaga perang terhadap Ahmadiyah jika keppres itu tidak segera keluar. "Sampai kapan pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah? Ini untuk meredam gejolak di masyarakat. Kepada seluruh laskar di Indonesia, saya mengajak untuk siaga perang terhadap Ahmadiyah," ujar Rizieq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com