Laporan wartawan Kompas Anthony Lee
SALATIGA, SABTU- Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya Akbar Tandjung terus mendorong agar Partai Golkar mengadakan konvensi untuk menjaring calon Presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2009. Akbar juga kembali menegaskan bahwa dirinya masih berupaya maju dalam Pilpres melalui Partai Golkar, tetapi tidak menutup kemungkinan maju melalui mekanisme lain.
Penegasan itu disampaikan di sela-sela Orasi Ilmiah Peran dan Tantangan Pemuda dalam Pembangunan Bangsa menuju Era Globalisasi di Kampus Universitas Satya Wacana Salatiga, Sabtu (31/5). Dalam orasi tersebut, Akbar berkali-kali menegaskan niatnya untuk maju dalam Pilpres 2009, meski belum memiliki kendaraan politik.
"Saya terpanggil untuk maju dalam pemilihan presiden 2009. Sebagai kader Golkar, jika peluang yang ada terbuka, saya akan ikut seleksi. Kalau tidak ada saya akan melihat peluang yang lain," kata Akbar.
Menurut dia, meski Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sudah sempat mengeluarkan pendapat untuk meniadakan konvensi, peluang ini masih terbuka. Hal ini masih dapat dibahas melalui mekanisme Rapat Pimpinan Partai Golkar. Pemilihan calon melalui mekanisme konvensi merupakan inovasi Partai Golkar dan sudah ada suara dari beberapa pengurus di daerah yang menginginkan mekanisme ini tetap ada.
Dalam orasi tersebut, Akbar beberapa kali memberikan sinyalemen kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Namun, saat ditanya soal kemungkinan akan maju bersama Megawati, Akbar mengatakan belum ada pembicaraan resmi ke arah tersebut, karena PDIP akan mencari pasangan bagi Megawati melalui survei.
Akbar juga sempat beberapa kali menyentil kepemimpinan Jusuf Kalla di Partai Golkar. Menurut dia, selama Jusuf Kalla memimpin, calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusung Partai Golkar berkali-kali kalah. Dia juga sempat membandingkan kepemimpinan Golkar kini dengan ketika masih dipimpinnya.
Pada awal reformasi, lanjutnya, Partai Golkar menjadi sasaran hujatan karena dianggap menjadi pendukung rezim orde baru. Meski demikian, Akbar bisa membawa Partai Golkar keluar dari krisis dan menduduki peringkat dua pada Pemilu 1999. Bahkan, pada pemilu tahun 2004, Golkar bisa menduduki peringkat pertama dalam pengumpulan suara.
"Sekarang merupakan tantangan bagi JK, nanti bisa dilihat apakah bisa mempertahankan pencapaian tahun 2004 lalu. Sekarang pilgub, Golkar banyak yang gagal," kata Akbar Tandjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.