Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lontong Tuyuhan, Gurih dan Pedas

Kompas.com - 25/05/2008, 08:04 WIB

Warung milik Munzeri, seperti layaknya rata-rata warung lontong tuyuhan lain, bangkunya berupa dingklik atau kursi panjang terbuat dari kayu dan mejanya pun dari kayu yang bertaplak plastik berornamen bunga.

Tempat meracik lontong berbentuk angkringan pikul dari bambu dan rotan. Hal ini menambah kesan khas lontong tuyuhan.

Sebelum menetap di sana, Munzeri memikul angkringan itu keliling kota Lasem. ”Kalau malam, saya meletakkan lampu teplok. Tak lupa saya membawa kendi air minum untuk pembeli di tepi-tepi jalan. Karena sudah menetap, lampu dan kendi itu tidak saya gunakan lagi,” kata Munzeri yang berjualan lontong tuyuhan sejak 31 tahun lalu.

Sejak 1977 hingga 1990, ia meneruskan tradisi Mbah Latmin menjual lontong keliling kota Lasem. Waktu itu, harga seporsi lontong Rp 50, sekarang Rp 5.000.

Seiring dengan bertambahnya pelanggan dan prakarsa Pemerintah Kabupaten Rembang memusatkan penjualan lontong tuyuhan, Munzeri mulai berjualan menetap. Usia yang mulai senja juga menjadi alasan dia berjualan di Pusat Penjualan Lontong Tuyuhan.

Jangan lupa mampir

Pusat penjualan itu memadukan wisata kuliner dan alam pedesaan. Selain dapat menyantap lontong tuyuhan, pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan desa dan pegunungan Lasem yang tidak banyak tercemar polusi kendaraan.

Lokasi wisata kuliner itu terletak sekitar tiga kilometer dari kota Lasem, kota kecamatan di Kabupaten Rembang. Sesampai di pertigaan kota di kompleks Masjid Agung Lasem, belok ke kanan ke arah selatan menyusuri Jalan Raya Lasem-Pamotan.

Setelah sampai di pertigaan BRI Jolotundo, belok ke kanan ke arah barat menyusuri Jalan Lasem-Sulang. Seusai menempuh jarak sekitar dua kilometer, tengoklah ke kanan jalan. Akan tampak warung-warung permanen yang tertata rapi di sekeliling perkebunan tebu.

Di tempat itu ada dua penjual lontong Tuyuhan yang ternama, yaitu Munzeri dan Sabit. Munzeri adalah penjual terlama di kompleks wisata kuliner itu.

Jadi, bila Anda kebetulan mampir ke Rembang, jangan lupa untuk mampir di sana menikmati lontong tayuhan. Mudah-mudahan Anda akan ketagihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com